Bojonegoro- Produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro, terjadi penurunan signifikan yang berdampaklangsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten tersebut.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola Participating Interest (PI), Blok Cepu, PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), menyatakan bahwa penurunan produksi migas di Blok Cepu berimbas pada deviden yang diterima perusahaan.
“Dampaknya pada penerimaan deviden yang bakal berkurang,” ujar Direktur Utama PT ADS, Muhammad Kundori, Sabtu (23/12/2023).
Meskipun terjadi penurunan deviden, Kundori tetap optimis bahwa proyeksi pendapatan PT ADS yang mencapai Rp100 miliar tetap dapat tercapai.
Ini menjadi tantangan di tengah penurunan produksi dan fluktuasi harga minyak mentah dunia, yang saat ini berada di sekitar $76 per barel.
Dhory, sapaan akrab Muhammad Kundori, membagikan keyakinannya bahwa kinerja usaha menunjukkan tren positif.
“Pada November 2023, pendapatan perusahaan telah mencapai 90% dari target, meski kami berharap agar harga minyak dapat kembali naik,”tukasnya.
Penting untuk dicatat bahwa penurunan produksi dan lifting migas di Blok Cepu tidak hanya memengaruhi PT ADS tetapi juga berdampak pada setoran deviden yang menjadi PAD Kabupaten Bojonegoro.
Meskipun demikian, optimisme terus menguat, didukung oleh peningkatan pendapatan Pemkab Bojonegoro dari kerja sama PI Blok Cepu dengan PT SER tahun 2022 yang mencapai 40% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan harga minyak bisa naik lagi dan semoga penurunan minyak ini tidak drastis,”tandasnya.
Pada 2022, Pemkab Bojonegoro melalui PT ADS berhasil menerima deviden sebesar Rp147 miliar lebih dari kerja sama Participating Interest (PI) Blok Cepu.
Sebuah capaian yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di tengah dinamika industri migas yang fluktuatif.(rin/fa)