Ekonomi

Wabup Tuban Dorong Penyerapan Maksimal Gabah Petani

×

Wabup Tuban Dorong Penyerapan Maksimal Gabah Petani

Sebarkan artikel ini
Wabup Tuban Dorong Penyerapan Maksimal Gabah Petani
Wabup Tuban Dorong Penyerapan Maksimal Gabah Petani

Suaradesa.co, Tuban – Pemerintah terus memperkuat langkah untuk melindungi kepentingan petani padi. Salah satu upaya konkret terlihat dari dorongan terhadap Perum Bulog agar menyerap hasil panen hingga 3 juta ton, sekaligus mendorong pengembangan kapasitas Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Pemkab Tuban bersama Perum Bulog Kantor Cabang Bojonegoro berkomitmen menyerap gabah petani sebanyak mungkin. Wabup Tuban, Joko Sarwono menyatakan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi petani agar tetap semangat memproduksi padi demi mendukung swasembada pangan.

Baca Juga :  Bojonegoro Genjot Tanam Padi, Bidik 200 Ribu Hektar pada 2025

Wabup Joko Sarwono menambahkan bahwa Kabupaten Tuban saat ini memasuki masa panen raya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras milik petani. Ia berharap kebijakan HPP gabah yang telah disesuaikan mampu memperlancar serapan hasil panen. “Kami juga berharap proyeksi panen raya bisa tercapai di lapangan,” ujarnya.

Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto menyampaikan bahwa produksi padi tahun 2024 mencapai 523.067 ton GKG. Perum Bulog melalui Gudang Wire telah berhasil menyerap 13.730 ton beras atau sekitar 27.460 ton GKG. “Kami mengajak petani untuk menjual padinya ke Bulog,” ucapnya. Ia juga menyebut bahwa pada bulan Maret, luas panen padi mencapai 16.639 hektare dengan perkiraan provitas 62,199 menghasilkan produksi 103.493 ton.

Baca Juga :  Babinsa Kodim 0813 Bojonegoro Aktif Dampingi Petani Tingkatkan Produksi Padi

Di kesempatan yang sama, perwakilan Perum Bulog Gudang Wire, M. Ady Kurniawan mengimbau petani agar menjaga kualitas hasil pertaniannya. Ia menjelaskan bahwa petani dapat menjual hasil panennya ke Bulog melalui SPP di Bojonegoro atau melalui mitra Bulog yang tersebar di berbagai kecamatan.

Ia juga mendorong Gapoktan untuk bermitra dengan Perum Bulog. Ia meminta Gapoktan menyebarkan informasi yang diperoleh kepada para petani di wilayah masing-masing. “Dengan begitu, kita bisa mewujudkan target penyerapan 3 juta ton beras dan menjaga ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (fa)