Bojonegoro – Teguh Haryono, calon Bupati Bojonegoro yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Perindo, berambisi untuk mengembalikan masa kejayaan tembakau Bojonegoro seperti era 1980-an.
Kala itu, Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia, yang berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Saat melakukan kunjungan ke Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru, Teguh Haryono, yang berpasangan dengan Farida Hidayati sebagai calon Wakil Bupati nomor urut 1, menyaksikan langsung proses pengeringan tembakau basah dengan teknologi modern.
Dalam kesempatan tersebut, Teguh Haryono menyampaikan harapannya agar Bojonegoro kembali berjaya sebagai penghasil tembakau yang dapat mendongkrak perekonomian petani.
“Kami berharap ke depan Bojonegoro bisa kembali menjadi sentra tembakau terbaik di Indonesia, seperti pada masa kejayaannya dulu. Pada saat itu, setiap musim tembakau tiba, penghasilan para petani meningkat signifikan, dan perekonomian daerah pun semakin baik,” ujar Teguh, yang juga dikenal sebagai pakar ketahanan budaya asal Bojonegoro.
Sebagai bagian dari visi tersebut, Teguh mengusung program Kartu Petani Mandiri Plus (KPM Plus), sebuah inisiatif yang difokuskan untuk membantu petani, khususnya dalam memperoleh akses mudah terhadap pupuk, bibit, serta permodalan.
Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi tembakau di Bojonegoro.
“Kami berharap melalui program KPM Plus, para petani bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, baik itu pupuk, bibit, maupun modal. Dengan demikian, produksi tembakau di Bojonegoro bisa meningkat, dan kesejahteraan petani pun turut terangkat,” tambah Teguh.
Sunawar, seorang petani tembakau di Desa Woro, mengaku senang dengan kunjungan Teguh Haryono. Ia merasa perhatian Teguh terhadap masyarakat desa, terutama para petani, sangat tulus.
“Saya bersyukur bisa bertemu dengan Mas Teguh. Semoga cita-citanya menjadi Bupati Bojonegoro bisa terkabul,” harap Sunawar.
Saat ini, para petani di Bojonegoro merasa optimis, terutama karena harga tembakau kering sedang berada di angka Rp 38.000 per kilogram, bahkan sempat menyentuh Rp 45.000 per kilogram sebulan yang lalu.(red)