Blora – Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Blora berhasil memperbaiki jalan-jalan rusak dengan total anggaran lebih dari Rp1,2 triliun.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan hal ini saat meninjau pembangunan jalan di Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, beberapa waktu lalu.
Bupati Arief mengungkapkan, meski progres telah dicapai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
“Kami tetap memprioritaskan pembangunan jalan yang belum tersentuh untuk pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut perhitungan, untuk menyelesaikan seluruh jalan rusak di Blora dibutuhkan anggaran sekitar Rp3 triliun. Dengan kemampuan APBD yang hanya sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar per tahun, pihaknya harus mencari alternatif sumber pendanaan, seperti pinjaman perbankan dan bantuan dari provinsi serta pusat.
“Insyaallah, tahun depan kami bisa meminjam bank lagi senilai Rp200 miliar untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur,” tambahnya.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora menunjukkan bahwa pada 2021, sekitar 40 km jalan dibangun dengan anggaran hampir Rp90 miliar. Jumlah tersebut meningkat pada 2022 dengan pembangunan 116 km jalan senilai hampir Rp308 miliar. Pada 2023, pembangunan jalan semakin meningkat, termasuk ruas Randublatung-Getas yang dibiayai dana Inpres.
Nidzamudin Al Hudda, Plt Kepala DPUPR Blora, mengungkapkan bahwa untuk 2024, total anggaran untuk pembangunan jalan di Blora mencapai lebih dari Rp68 miliar, dengan rincian dari DAK, bankeu, dan APBD.
Dengan langkah inovatif ini, Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur jalan demi kemajuan daerah.(yo)