Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada perdagangan Jumat, 1 November 2024. Berdasarkan data RTI Business pukul 09.30 WIB, rupiah melemah sebesar 0,13 persen atau turun 20 poin dari posisi sebelumnya, sehingga berada di angka Rp15.710 per dolar AS.
Kinerja rupiah juga kurang maksimal terhadap beberapa mata uang dunia lainnya. Meskipun mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,02 persen terhadap euro, rupiah tetap mengalami penurunan terhadap dolar Australia (-0,02 persen) dan poundsterling (-0,10 persen).
Rupiah di Tengah Mata Uang Asia
Dalam persaingan dengan mata uang Asia, performa rupiah bervariasi. Rupiah terpantau stagnan terhadap yen dan won, tetapi berhasil menguat terhadap dolar Singapura sebesar 0,03 persen dan dolar Taiwan sebesar 0,10 persen.
Namun, pelemahan terjadi atas yuan (-0,09 persen), dolar Hong Kong (-0,10 persen), ringgit (-0,08 persen), dan baht (-0,13 persen).
Kondisi fluktuatif ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap rupiah masih cukup tinggi di tengah dinamika ekonomi global dan regional.
Masyarakat serta pelaku usaha diimbau untuk tetap waspada terhadap perkembangan nilai tukar rupiah yang terus bergerak, khususnya terhadap dolar AS.