Ekonomi

Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp87.500, Pemkab Siapkan Operasi Pasar?

262
×

Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp87.500, Pemkab Siapkan Operasi Pasar?

Sebarkan artikel ini
Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp87.500, Pemkab Siapkan Operasi Pasar?
Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp87.500, Pemkab Siapkan Operasi Pasar?

Suaradesa.co – Harga cabai rawit di Bojonegoro menjelang Ramadan 2025 melonjak tajam. Dari yang sebelumnya Rp62.500 per kilogram, kini naik drastis menjadi Rp87.500 per kilogram. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dibandingkan bahan pokok lain yang masih terpantau stabil.

Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (UM) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga beras, gula pasir, minyak goreng, telur, hingga daging tidak mengalami lonjakan signifikan. Begitu juga dengan sayuran, ikan segar, hingga tepung terigu yang masih dalam harga normal.

“Kenaikan yang paling mencolok memang di cabai rawit. Sementara bahan pokok lainnya masih stabil,” ujar Kepala Bidang Promosi, Ekspor, dan Kerjasama Dinas Perdagangan Bojonegoro, Mahesa Ghalendra, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga :  Menepis Kekhawatiran Peningkatan Indeks Desa Membangun

Lonjakan harga ini diduga akibat stok yang mulai menipis di sejumlah pasar, seperti Pasar Wisata dan Pasar Kota Baru Bojonegoro.

Antisipasi Pemerintah

Merespons kenaikan ini, Pemkab Bojonegoro mulai menyiapkan langkah antisipasi agar harga tidak semakin liar. Salah satunya dengan memonitor pasar dan menyiapkan kemungkinan operasi pasar.

“Kalau harga masih terus naik, operasi pasar bisa menjadi solusi untuk menstabilkan harga,” tambah Mahesa.

Selain itu, Pemkab juga berencana berkoordinasi dengan distributor dan petani untuk memastikan pasokan tetap lancar. Jika stok lokal terbatas, mereka akan mencari pasokan dari daerah lain.

Baca Juga :  Adukan Permasalahan Jembatan Simo-Glendeng ke Presiden Jokowi

Tak hanya itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan mencari alternatif lain agar tidak terlalu bergantung pada cabai rawit.

“Sebenarnya, cabai keriting malah turun harganya. Dari Rp42.500 per kilogram jadi Rp41.000. Bisa jadi pilihan,” kata Mahesa.

Sampai saat ini, pemerintah terus memantau perkembangan harga di pasar. Jika kenaikan harga cabai rawit terus berlanjut, intervensi lebih lanjut bisa dilakukan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *