Ekonomi

Harga Cabai di Bojonegoro Setara Daging Sapi

927
×

Harga Cabai di Bojonegoro Setara Daging Sapi

Sebarkan artikel ini
Harga cabai di Bojonegoro naik signifikan
Harga cabai di Bojonegoro naik signifikan

Bojonegoro – Harga cabai rawit merah di pasar tradisional semakin memanas. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata nasional cabai rawit merah mencapai Rp 86.300 per kilogram (kg).

Namun, di beberapa pasar besar, harganya bahkan melampaui Rp 120.000/kg, mendekati harga daging sapi.

Pantauan di Pasar Wisata Banjarjo, menunjukkan harga cabai rawit merah mencapai Rp 120.000/kg.

Tidak hanya cabai rawit merah, jenis cabai lain juga mengalami kenaikan. Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 58.200/kg, sementara cabai rawit hijau mencapai Rp 52.300/kg. Meski demikian, harga cabai merah besar justru sedikit turun ke Rp 56.200/kg.

Baca Juga :  Warga Ngringinrejo Pelajari Cara Daur Ulang Sampah Plastik

Kenaikan harga ini diduga kuat akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan gagal panen di beberapa daerah sentra produksi. Badan Pangan Nasional mencatat harga cabai rawit merah rata-rata nasional Rp 73.000/kg, lebih rendah dari data PIHPS, namun masih menunjukkan tren kenaikan signifikan.

Kenaikan harga cabai ini berpotensi memicu inflasi pangan di awal tahun 2025. Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga.

“Harus ada intervensi dari pemerintah agar harga bahan pokok, termasuk cabai, kembali stabil. Jika dibiarkan, daya beli masyarakat akan tertekan,” kata pedagang, Ali Mustofa.

Baca Juga :  Dekopinda Bojonegoro Resmikan Gerai Produk Koperasi dan UMKM

Menurutnya, kenaikan ini juga berdampak pada jumlah pembeli. Kebanyakan, masyarakat lebih memilih membeli cabe kering.

Rina, Ibu Rumah Tangga mengeluhkan harga cabai yang mahal tersebut.

“Duh, harga cabai naik terus, padahal ini bumbu wajib buat masak sehari-hari. Kalau begini, masakan rumah jadi nggak seenak biasanya,”ujarnya.

Andi, pedagang makanan mengatakan harga cabai mahal membikin usaha susah.

“Sambal jadi terbatas, pelanggan pasti protes kalau porsi sambal dikurangi,”pungkasnya.(yo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *