Suaradesa.co, Bojonegoro – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengapresiasi kinerja Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam membantu masyarakat kurang mampu. Dalam acara Safari Ramadan 1446 H dan Penyerahan Santunan 1000 Yatim, Wahono berkomitmen untuk meningkatkan sumbangan Baznas Bojonegoro hingga Rp 5 miliar pada tahun 2025.
Acara yang berlangsung di Pendopo Malowopati ini dihadiri oleh Wakil Bupati Nurul Azizah, Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur KH. Ali Mahsan Musa, Ketua MUI Bojonegoro KH. Alamul Huda Mansyur, Ketua DMI, serta perwakilan Forkopimda.
Dalam sambutannya, KH. Ali Mahsan Musa menyoroti bahwa pemasukan Baznas Kabupaten Bojonegoro masih tergolong rendah, yakni hanya Rp 2,8 miliar per tahun. Padahal, dengan APBD Bojonegoro yang tinggi, ia menilai potensi pengumpulan dana zakat masih bisa ditingkatkan.
“Jika dibandingkan dengan Kota Surabaya yang menyumbang Rp 2 miliar setiap bulan melalui kebijakan Wali Kota, Bojonegoro seharusnya bisa lebih baik,” ujar Ali Mahsan.
Baca juga : Buka Bersama Malang Peduli Demokrasi, Wali Kota Wahyu: MPD Berkontribusi Positif untuk Kota Malang
Ia juga menekankan bahwa Baznas memiliki tugas besar dalam membantu warga miskin, dhuafa, anak yatim, dan janda tidak mampu, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Ali Mahsan menyoroti kondisi sosial di Bojonegoro, termasuk fenomena manusia silver dan pengamen berbaju badut yang ia temui di jalan. Ia menegaskan bahwa kelompok masyarakat seperti inilah yang harus mendapat perhatian dan bantuan dari Baznas.
“Baznas adalah implementasi dari ibadah sholat yang diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri, menandakan kepedulian terhadap sesama,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Wahono menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan dana Baznas Bojonegoro menjadi Rp 5 miliar pada tahun 2025.
“Kami melihat bagaimana Baznas telah banyak membantu warga kurang mampu, anak yatim piatu, dan mendorong perekonomian mandiri. Oleh karena itu, kami siap meningkatkan kontribusi,” kata Wahono.
Namun, ia menekankan bahwa Baznas harus menjaga transparansi dalam pengelolaan dan penyaluran dana, serta membangun komunikasi yang akuntabel.
“Dengan kehadiran Baznas, semoga angka kemiskinan di Bojonegoro bisa terus menurun,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan dapat semakin memperkuat peran Baznas dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bulan suci Ramadan yang penuh berkah.(red)