Berita Utama

Waspadai Modus Penipuan Pupuk Bersubsidi di Media Sosial

×

Waspadai Modus Penipuan Pupuk Bersubsidi di Media Sosial

Sebarkan artikel ini
Waspadai Modus Penipuan Pupuk Bersubsidi di Media Sosial
Waspadai Modus Penipuan Pupuk Bersubsidi di Media Sosial

Suaradesa.co, Tuban – Sebuah video di media sosial TikTok menampilkan seseorang yang mengaku sebagai distributor pupuk bersubsidi dari PT Petrokimia Gresik. Dalam video tersebut, pelaku menawarkan berbagai jenis pupuk seperti UREA, PHONSKA, ZA, dan SP-36 dengan harga seragam Rp90.000 per sak isi 50 kg. Pelaku juga mencantumkan nomor WhatsApp dan mengarahkan penonton untuk melakukan pemesanan melalui nomor tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto, mengimbau para petani agar lebih waspada terhadap informasi terkait pupuk bersubsidi. Ia menyoroti maraknya kabar palsu mengenai harga pupuk bersubsidi yang jauh di bawah harga resmi.

“Petani harus cermat dan jangan langsung percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya,” ujar Eko, Rabu (16/04).

DKP2P Tuban terus menjalin koordinasi dengan PT Pupuk Indonesia sebagai distributor resmi pupuk subsidi. Eko menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

Harga pupuk bersubsidi yang berlaku saat ini meliputi:

Urea: Rp112.500 per sak (50 kg)

NPK: Rp115.000 per sak (50 kg)

Pupuk organik: Rp40.000 per sak (50 kg)

Eko juga mendorong para petani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk aktif berkoordinasi dengan penyuluh pertanian di wilayah masing-masing. Menurutnya, penyuluh pertanian berperan penting dalam menyampaikan informasi dan kebijakan pemerintah kepada petani.

DKP2P Tuban tetap berkomitmen mendukung swasembada pangan melalui penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pupuk bersubsidi. Selain itu, Eko juga mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik guna menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan.

“Kami tidak hanya fokus pada penyediaan pupuk kimia bersubsidi, tetapi juga mendorong pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Ini penting untuk pertanian berkelanjutan,” tutupnya. (Fa)