Berita Utama

Valentine Bukan untuk Kita, Generasi Muslim Harus Punya Prinsip!

585
×

Valentine Bukan untuk Kita, Generasi Muslim Harus Punya Prinsip!

Sebarkan artikel ini
Valentine Bukan untuk Kita, Generasi Muslim Harus Punya Prinsip!
Valentine Bukan untuk Kita, Generasi Muslim Harus Punya Prinsip!

Suaradesa.co – Setiap tahun, tanggal 14 Februari identik dengan perayaan Valentine yang dianggap sebagai hari kasih sayang. Namun, KH. Nurul Badruttamam, MA., Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU dan Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI Pusat, mengingatkan bahwa Valentine bukan bagian dari budaya Islam dan generasi Muslim harus memiliki prinsip dalam menyikapi fenomena ini.

Menurut KH. Nurul Badruttamam, ada beberapa alasan mengapa perayaan Valentine tidak sesuai dengan ajaran Islam.

1. Valentine Bukan Budaya Islam
Tidak ada ajaran dalam Islam yang mengajarkan perayaan Valentine. Asal-usulnya pun tidak jelas dan tidak memiliki kaitan dengan nilai-nilai Islam. Jika ingin merayakan cinta, Islam sudah memiliki cara yang lebih baik dan penuh keberkahan.

2. Cinta Itu Setiap Hari, Bukan Hanya 14 Februari
Islam mengajarkan untuk menyebarkan kasih sayang setiap hari, bukan hanya pada satu tanggal tertentu. Mengungkapkan rasa sayang seharusnya dilakukan setiap saat dengan cara yang halal dan diridhoi oleh Allah.

3. Menghindari Pergaulan Bebas
Perayaan Valentine sering dikaitkan dengan pergaulan bebas dan perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Syaitan selalu menggoda dengan hal-hal yang tampak manis, padahal di baliknya ada bahaya besar. Oleh karena itu, generasi Muslim harus waspada dan tidak mudah tergoda.

4. Menghindari Pemborosan
Banyak orang menghabiskan uang untuk membeli coklat, boneka, dan hadiah lainnya yang sebenarnya tidak begitu penting. Islam mengajarkan umatnya untuk bijak dalam mengelola harta. Lebih baik uang tersebut digunakan untuk sedekah, membantu sesama, atau investasi ilmu yang bermanfaat.

5. Islam Punya Cara Romantis yang Berkah
Dalam Islam, cinta yang paling berkah adalah cinta dalam pernikahan. Rasulullah ﷺ mengajarkan bagaimana mencintai dengan penuh tanggung jawab, bukan hanya sekadar kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskan ke dalam perbuatan dosa.

6. Generasi Muslim Harus Memiliki Prinsip
Generasi Muslim tidak boleh mudah terbawa arus tren yang tidak jelas manfaatnya. Sebagai umat Islam, kita harus bangga dengan identitas kita dan tidak mengikuti budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

7. Tunjukkan Cinta dengan Cara yang Diridhoi Allah
Daripada sibuk mencari hadiah untuk pasangan, lebih baik menunjukkan cinta dengan cara yang lebih bermakna, seperti mendoakan orang tua, membantu sesama, dan memperbaiki diri. Itulah bentuk cinta sejati yang akan membawa berkah di dunia dan akhirat.

KH. Nurul Badruttamam mengajak seluruh generasi Muslim untuk tetap berpegang teguh pada ajaran Islam dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya yang tidak jelas manfaatnya. “Sebarkan cinta dengan cara yang benar, yang membawa keberkahan, dan yang diridhoi Allah,” tegasnya.

Mari menjadi Muslim yang cerdas, berprinsip, dan tidak mudah terbawa arus! (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *