Berita UtamaKabar Kota

Tegaskan Pembangunan Kios di Desa Tumbrasanom Tidak Bermasalah

474
×

Tegaskan Pembangunan Kios di Desa Tumbrasanom Tidak Bermasalah

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Tumbrasanom) – Pemerintah Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menegaskan, pembangunan 4 bedak yang terdiri dari kios beserta kamar mandi yang dibangun dari Bantuan Keuangan Desa (BKD) tahun 2019 bisa dipertanggung-jawabkan.

“Bahkan, yang tersebar di media sekarang ini adalah fitnah dan itu tidak benar,” kata Kepala Desa Tumbrasanom, Juminto, kepada Suaradesa.co, Kamis (16/7/2020).

Dia mengungkapkan, beberapa media sengaja menggoreng isue tersebut, bahkan sebagian besar hanya copy paste tanpa konfirmasi secara langsung. Hal ini dianggap telah melanggar kode etik jurnalistik.

“Satu media pernah memberitakan, tapi isinya tidak sesuai yang diwawancarakan. Lalu, banyak media lain ikut menulis, tapi itupun tidak konfirmasi sama sekali,” tukasnya.

Menurut Kepala Desa yang menjabat dua periode tersebut, pembangunan kios yang bersumber dari BKD tahun 2019 secara fisik benar-benar ada.

Baca Juga :  Sambut HUT ke- 77, Persit Kodim Bojonegoro Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Pahlawan

“Bahkan, proses pembangunan tahun lalu masih kami simpan. Ada juga bukti fotonya sebagai laporan pertanggungjawaban,” tegasnya.

Pihaknya juga membuka pintu lebar-lebar bagi publik untuk melihat proses pembangunan kios tersebut. Mulai penganggaran sampai pada finishing pembangunan.

Dia menegaskan, 4 bedak tersebut dianggarkan sebesar Rp199.052.300 dengan jangka waktu 3 bulan yakni Agustus sampai Oktober tahun 2019.

“Setelah bangunan jadi, disewa oleh masyarakat Tumbrasanom sendiri dengan nilai sebesar Rp2,5 juta per tahun,” tukasnya.

Sementara bangunan lama, ada 4 kios juga yang dibangun tahun 2017. Sehingga, total ada 8 pedagang yang memanfaatkan kios dari Pemerintah Desa.

Baca Juga :  Bawaslu Tuban Gelar Apel Siaga dan Launching Patroli Gakkumdu Jelang Masa Tenang Pemilu 2024

“Dari utara ada yang ditempati penjahit, penjual alat-alat elektronik, penjual garmen atau kain, salon kecantikan, kios makanan dan minuman, kios kelontong, warung kopi, juga barang-barang perbengkelan,” tandasnya.

Dengan realitas di lapangan itulah, Juminto meminta agar masyarakat tidak begitu saja mempercayai berita hoaks. Sehingga, tidak menimbulkan konflik sosial.

Sementara ittu, salah satu pemilik kios Agung Suncoko, mengaku, telah menggunakan kios dari Pemdes hasil pembangunan tahun 2019 untuk salon kecantikan.

“Alhamdulilah, ramai terus. dan nilai sewanya termasuk murah,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, keberadaan kios yang telah memberikan manfaat bagi warga Desa Tumbrasanom tidak dipermasalahkan. Sehingga, para pedagang bisa bekerja dengan tenang. (*Red)

Penulis ; Redaksi

Editor  ; H Ulya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *