Suaradesa.co (Bojonegoro) – Target pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) Pedesaan dan Perkotaan (P2) tahun 2020 pada minggu pertama bulan Juli baru terealisasi 30 persen dari total pagu Rp41,4 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Ibnu Soeyoeti mengatakan, realisasi pendapatan dari PBB saat ini baru dikisaran Rp12,7 miliar. Sehingga yang belum dibayar oleh masyarakat mencapai Rp28,6 miliar.
“Belum ada kecamatan yang sudah lunas semua pembayaran PBB masyarakatnya. Tetapi ada kecamatan yang sudah melakukan pembayaran sebanyak 50 persen,” kata Ibnu, Rabu (8/7/2020).;
Pihaknya menargetkan pada bulan Desember mendatang seluruh masyarakat sudah harus melunasi PBB. Kendati demikian karena adanya kondisi pandemik covid 19 dan melihat kondisi ekonomi masyarakat, tentu akan ada kebijakan tersendiri yang akan diambil.
“Kondisi seperti ini, mungkin kedepan akan ada kebijakan lebih lanjut,” jelasnya.
Ia menerangkan untuk kecamatan yang pembayaran PBB P2 terbanyak adalah Kecamatan Margomulyo. Dengan jumlah persentasi pembayaran sudah mencapai 61,99 persen dari total yang harus dibayar mencapai Rp475 juta. Kemudian Kecamatan Gondang yang mencapai 60,82 persen, dan disusul Kecamatan Bululan yang mencapai 57,58 persen.
“Pembayaran terendah adalah masyarakat si Kecamatan Ngraho, yang baru 7,72 persen. Selanjutnya Kecamatan Ngasem baru 12,68 persen, dan Kecamatan Trucuk baru 14,48 persen,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tersebut.(*ati)
Penulis : Jarwati
Editor : Nafita Sari