Blora – Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan pembangunan Bendungan Karangnongko di Kabupaten Blora menjadi tantangan yang signifikan.
Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan melibatkan dua kabupaten, yakni Blora dan Bojonegoro.
“Kita memiliki Proyek Strategis Nasional di Kabupaten Blora, yaitu Bendungan Karangnongko, yang mencakup wilayah Blora dan Bojonegoro,” ujar Arief pada Minggu (4/8/2024).
Ia menambahkan, proyek ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Blora karena merupakan PSN pertama yang dijalankan di wilayah tersebut.
Arief menjelaskan bahwa meskipun beberapa alternatif solusi telah dipertimbangkan, proyek ini tetap tidak mudah karena dampaknya yang luas, terutama terhadap tiga desa di Kabupaten Blora yang harus direlokasi.
“Ini merupakan tantangan besar bagi kami, karena selain dampak fisik, ada dampak sosial yang harus diperhatikan, seperti administrasi desa, sekolah, dan aspek lainnya,” jelasnya.
Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, Arief mengungkapkan bahwa Pemkab Blora akan terus berkonsultasi dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) guna mencari solusi terbaik.
“Kami akan selalu berkoordinasi dengan LMAN untuk menemukan cara yang tepat dalam menangani berbagai dampak yang muncul dari proyek ini,” pungkasnya. (rin/zen)