Berita UtamaRilis

Sudah Dilaunching, Ini Makna Logo HJB ke-334

313
×

Sudah Dilaunching, Ini Makna Logo HJB ke-334

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke 344 baru saja dilaunching oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’Awanah, Minggu (3/10/2021). Mengusung tema besar “Pembangunan Merata Sejahtera Terasa” merupakan representasi dari Pancasila sebagai pedoman Kehidupan berbangsa dan bernegara dalam konteks keadilan. Jadi makna dari tema ini bukan sekedar kalimat melainkan sebuah kesempatan wujudkan mimpi menjadi nyata dengan berkarya.

Wahyu Pujianto sebagai pemenang lomba desain logo asal Desa Ngraseh, Kecamatan Dander mengatakan dirinya sangat bangga karyanya terpilih sebagai logo resmi Hari Jadi Bojonegoro di tahun 2021. Dia mengungkapkan, logo dan tema ini terinspirasi dari usia Kabupaten Bojonegoro yang sudah menginjak 334 tahun telah berkontribusi penuh kepada masyarakat terutama dalam hal pembangunan.

Dia menjelaskan tentang filosofi logo yang dibuatnya. Warna orange pada angka 3 melambangkan semangat yang berapi api, kreatif, enerjik, dimana saat ini Bojonegoro sedang berbenah untuk mengangkat dan mendorong terciptanya pembangunan yang merata. Warna biru pada angka 4 menggambarkan tentang stabilitas, kekuatan, ketenangan berpikir, percaya diri dan profesional dalam wujudkan kesejateraan masyarakat yang makin terasa. Dan warna hijau pada angka 4 melambangkan kesuburan, keindahan, kemakmuran, serta energi pertumbuhan untuk terus maju dan produktif.

Baca Juga :  Tanggul Kali Ingas Jebol, 200 Ha Sawah Terancam Gagal Panen

Selain makna warna pada logo, pria yang akrab disapa Wahyu ini juga menjelaskan makna lambang. Api menyala melambangkan semangat pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah, Sudut lancip keatas melambangkan semangat dan tekad untuk terus maju membangun Bojonegoro, alat konstruksi melambangkan pembangunan yang masif dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat, jalan raya melambangkan infrastruktur yang masif dan merata, pengeboran minyak melambangkan potensi dan kekayaan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya, garis akslerasi melambangkan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembangunan, meliwis mukti melambangkan burung meliwis putih yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharmo, Raja Malowopati.

Baca Juga :  Rehabilitasi 47 Jembatan di Bojonegoro Capai 93,19 persen

“Dan daun melambangkan Kabupaten Bojonegoro merupakan tanah yang subur gemah ripah loh jinawe,” ungkap Wahyu.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’Awanah menambahkan, berangkat dari tema Hari Jadi Bojonegoro ini Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Bojonegoro untuk saling bersinergi dan saling menguatkan agar cita cita yang diimpikan dapat terwujud.

“Jadi makna dari tema ini bukan sekedar kalimat melainkan sebuah kesempatan wujudkan mimpi menjadi nyata dengan berkarya,” tukasnya.(*rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *