Suaradesa.co, Bojonegoro – Gerakan penghijauan kembali menggema di wilayah Gondang, Bojonegoro, melalui kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan di Hulu Kali Pacal, kawasan wisata Banyu Kuning, serta sepanjang jalur pendakian Gunung Pandan via Banyu Kuning, pada Kamis 8/5/2025.
Kegiatan ini digagas oleh ALAS INSTITUTE dan LINGKAR PANDAN Foundation, yang menggandeng jajaran Forpimcam Gondang, Perhutani BKPH Gondang, Perwakilan 7 Desa, serta sejumlah organisasi dan komunitas seperti FORUM ORMAS BERSATU, Boromania, Pendamping Kemendes dan PKH, UPTD Puskesmas Gondang, SMP Negeri 2 Gondang, dan UPT Pertanian Gondang. Tak ketinggalan, para pegiat lingkungan yang hadir secara sukarela turut ambil bagian.
Camat Gondang, Wiyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi semua pihak yang telah terlibat dalam aksi penghijauan ini. “Ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menanam harapan akan lingkungan yang lebih lestari dan masyarakat yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Penanaman pohon ini tidak hanya bertujuan untuk mitigasi bencana seperti longsor dan kekeringan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. “Pohon yang ditanam adalah tanaman buah yang kelak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai sumber penghasilan tambahan,” jelas Didin Danial dari ALAS INSTITUTE.
Hal senada juga diungkapkan oleh Silva Agus Ryan dari LINGKAR PANDAN Foundation. Ia menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekologi, khususnya di kawasan hulu dan jalur pendakian.
Beriringan dengan aksi tanam pohon, turut dilaunching Jalur Pendakian Gunung Pandan via Banyu Kuning, yang kini resmi dikelola oleh Karang Taruna Dusun Jomblangjati, Desa Krondonan. Jalur ini diharapkan menjadi alternatif wisata alam yang edukatif dan ramah lingkungan.
Sebagai informasi, kegiatan penanaman massal berskala besar telah dijadwalkan pada akhir Oktober 2025, bertepatan dengan masuknya musim penghujan. Fokus penanaman akan diarahkan pada titik-titik strategis seperti penyangga sumber air, tebing rawan longsor, dan tepian Sungai Kali Pacal.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian lingkungan bisa dimulai dari akar rumput oleh dan untuk masyarakat.(red)