Suaradesa.co (Bojonegoro) – Nuansa pagi masih indah menyelimuti. Matahari pun belum gagah menyinari. Gedung besar, ruang lebar, atap putih, berjejer meja kursi saling melengkapi.
Satu persatu mulai berdatangan tamu undangan. Wajah ceria berseri, percaya diri tersirat tinggi, seolah memberi tanda bahwa ada harapan yang siap untuk di perjuangkan. Membangkitkan lagi wisata Bojonegoro yang tertidur lama karena pandemi.
Minggu pagi (13/12/20) di ruang Angling dharmo gedung Pemkab Bojonegoro, telah diadakan sarasehan dan dialog pengelolaan desa wisata dengan tema “Membangkitkan kembali geliat Pariwisata di Kab. Bojonegoro dengan Semangat CHSE”.
“Protokol CHSE dilaunching kan oleh Pemerintah untuk memberikan rasa Trust kepada setiap pelaku wisata agar tercipta rasa aman dan nyaman. CHSE adalah program sertifikasi yang harus dimiliki oleh tempat wisata sebagai upaya nyata untuk pencegahan virus korona. Labeling CHSE ini akan di berikan oleh Pemerintah apabila semua kriteria penilaian sudah di penuhi.
“Silahkan kunjungi website chse.kemenparekraft.go.id untuk mengikuti penilaian secara Mandiri” Ucap Pak Budianto Spd, selaku Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bojonegoro.
Sarasehan dan dialog ini di hadiri perwakilan pengelola wisata dan Kepala desa dari berbagai destinasi wisata yang ada di Bojonegoro.
Bagaimana cara meningkatkan jumlah Pengunjung di era pandemi? Strategi branding yang seperti apa yang tanpa biaya besar tapi hasil maksimal? Bagaimana cara mengurangi biaya operasional agar tetap mampu bertahan, hingga bagaimana menguatkan tim agar tetap kuat berjuang di antara kesusahan?
Berbagai pertanyaan di atas adalah beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan.
“Bojonegoro adalah sebagai terusan pariwisata. Berbagai wisata di Bojonegoro harus saling bersinergi. Tidak lengkap jika di Bojonegoro hanya ke Kayangan api tanpa mengunjungi wisata kebun belimbing, negeri atas angin, teksas Wonocolo dan lain sebagainya. Wisata Bojonegoro harus terus berinovasi dan berbenah diri”
Ucap Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.
Diskusi ini semakin menarik setelah Pak Hariyanto mulai memberikan ilmu dan pengalamannya tentang bagaimana kiat sukses mengelola tempat wisata. Pak Hari sendiri adalah Penggiat wisata yang sudah sukses mengelola wisata Srambang Ngawi dan berbagai wisata lainnya. Apapun yang disampaikan oleh Pak Hari, bagaikan kekuatan besar yang menyemangati para tamu undangan.
“Alam akan memberikan rahasia terbesarnya hanya kepada orang-orang yang rajin mencarinya,” Ucap Pak Hari penuh motivasi tingkat tinggi.
Semoga geliat wisata di Bojonegoro semakin bangkit, semakin di kelola dengan baik, semakin mendatangkan berkah manfaat menuju Bojonegoro yang produktif dan enerjik. Salam Pariwisata.
*Penulis adalah
Certified Public Speaker’s | Founder Wisata edukasi Kampung Tumo | CEO Red Angels Group