Bojonegoro – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Bojonegoro, RSUD Dr. Sosodoro Djatikoesoemo terus berinovasi. Terbaru, rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut memiliki instalasi dialisis yang dilengkapi dengan layanan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).
Direktur RSUD Dr. Sosodoro Djatikoesoemo, dr. Ahmad Hernowo Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa layanan CAPD memungkinkan pasien menjalani terapi cuci darah melalui rongga perut secara mandiri di rumah.
“Dengan CAPD, pasien tidak perlu lagi rutin ke rumah sakit. Mereka cukup datang beberapa kali dalam sebulan untuk pemeriksaan dan mendapatkan resep,” jelas dr. Hernowo.
Sebelum memulai terapi di rumah, pasien tetap harus menjalani pemeriksaan di RSUD untuk mendapatkan panduan penggunaan alat. Setelah itu, peralatan CAPD akan dikirim langsung ke rumah pasien oleh distributor, sehingga lebih praktis dan efisien.
“Perbedaannya, pasien hemodialisis harus rutin datang ke rumah sakit, sementara pengguna CAPD hanya perlu kontrol berkala,” tambahnya.
Saat ini, RSUD melayani lebih dari 300 pasien hemodialisis, sementara pengguna CAPD baru mencapai 10 orang. Sebelumnya, mereka harus menjalani terapi di kota lain seperti Surabaya dan Malang.
Di kesempatan yang sama, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mengungkapkan bahwa RSUD juga menambah 16 unit mesin cuci darah, sehingga kini total tersedia 40 mesin.
“Penambahan ini diharapkan dapat meningkatkan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan terapi cuci darah,” ujar Adriyanto.
Ia juga menegaskan bahwa layanan ini diutamakan untuk warga Bojonegoro, namun masyarakat dari daerah sekitar juga dapat memanfaatkannya.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi masyarakat juga harus menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan,” tutupnya.(red)