Bojonegoro – Pembangunan proyek tol yang menghubungkan Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Manyar, dan Bunder sepanjang kurang lebih 116,78 kilometer ditargetkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah tersebut.
Proyek infrastruktur ini juga diharapkan dapat memperkuat sistem transportasi dan meningkatkan kapasitas layanan, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah utara hingga timur Pulau Jawa.
Proyek jalan tol ini, yang dikoordinasikan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, akan memakan biaya investasi sebesar Rp 23,797 miliar.
Lima desa di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, dipastikan akan terdampak oleh pembangunan ini.
Selain itu, proyek tol yang memiliki panjang sekitar 116,78 kilometer ini juga akan melalui 16 kecamatan di 69 desa di Kabupaten Bojonegoro.
Di antaranya adalah Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Tambakrejo, Padangan, Purwosari, Ngasem, Gayam, Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Sukosewu, Balen, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.
Sampai saat ini, konsultasi publik terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk proyek tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban sudah mulai dilakukan.
Proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan wilayah, meskipun juga akan berdampak pada sejumlah desa yang harus rela tergusur.(rin/zen)