Berita Utama

Pertamina EP Cepu Dorong Kemandirian Petani dalam Penyediaan Pupuk

×

Pertamina EP Cepu Dorong Kemandirian Petani dalam Penyediaan Pupuk

Sebarkan artikel ini
Pertamina EP Cepu Dorong Kemandirian Petani dalam Penyediaan Pupuk
Pertamina EP Cepu Dorong Kemandirian Petani dalam Penyediaan Pupuk

Bojonegoro – Kelangkaan pupuk menjadi tantangan serius bagi petani, khususnya mereka yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Tani, wilayah KPH Bojonegoro.

Tak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi akibat regulasi yang berlaku, petani terpaksa mengandalkan pupuk non-subsidi, yang sayangnya, seringkali berdampak pada rendahnya pendapatan dari hasil panen.

Merespons situasi tersebut, 72 petani dari LMDH Rimba Tani bersatu mendirikan Koperasi Produsen Rimba Tani Sejahtera (Kombats).

Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, yang mengelola Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB), mereka mendapatkan pendampingan intensif untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola koperasi.

Dalam inisiatif ini, PEPC menggandeng ALAS Institute, sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat di Bojonegoro.

Program Petani Hutan Jambaran-Tiung Biru memberikan bekal kepada petani berupa keterampilan memproduksi kompos, yang berperan sebagai pupuk alami bagi tanaman.

Baca Juga :  Rekam Ayam Petelur Program CSR PEPC, Jurnalis Raih AJP 2020

Kini, petani mampu memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang kerap mengalami kelangkaan.

General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat kolaborasi dalam program ini. Dalam kegiatan “Management Goes to Community” di lokasi PPM, Mefredi mengunjungi pusat pelatihan serta sekolah lapang LMDH Rimba Tani yang kini juga menjadi sekretariat sementara bagi Koperasi Produsen Rimba Tani Sejahtera.

“Sinergi antara petani, ALAS Institute, Perhutani, dan Pertamina menjadi kunci dalam memperkuat hubungan masyarakat dan memastikan manfaat program ini dirasakan lebih luas,” ujarnya saat berdiskusi dengan petani di sekitar fasilitas Gas Processing Facility (GPF) JTB, Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro.

Andestara, Manager Program ALAS Institute, mengungkapkan bahwa perhatian dari manajemen PEPC Zona 12 meningkatkan motivasi para petani dan mitra program.

“Kunjungan ini menunjukkan keseriusan PEPC dalam memastikan program pengembangan masyarakat benar-benar memberikan manfaat, sekaligus meningkatkan keberlanjutan program,” jelasnya.

Baca Juga :  Lebaran, Proyek JTB Dipastikan Masih Terus Berjalan

Hingga kini, Koperasi Produsen Rimba Tani Sejahtera yang mengelola 56 hektar lahan hutan telah memproduksi dan menjual lebih dari 23,5 ton kompos. Selain itu, keterampilan petani dalam memproduksi pupuk organik cair berhasil menekan biaya pertanian hingga 75%, membawa efisiensi dalam pola tanam mereka.

Keberhasilan ini diharapkan terus meningkat agar seluruh pihak dapat merasakan manfaat optimal dari program ini.

Selain meninjau program petani hutan JTB, Mefredi juga mengunjungi lokasi program lain yang didukung PEPC Zona 12, termasuk Bank Sampah Mandiri – Keluarga Harapan di Desa Sendangharjo, serta Program Pengurangan Jejak Emisi Karbon di SMPN 1 Ngasem.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komunikasi perusahaan dengan masyarakat untuk menciptakan harmoni, mendukung kelancaran operasi industri hulu migas di Bojonegoro.(rin)