Bojonegoro – Peternakan lokal memegang peranan vital dalam perekonomian desa. Banyak warga di pedesaan yang menggantungkan penghidupan mereka pada berbagai jenis ternak seperti ayam, sapi, domba, dan kambing.
Namun, sektor peternakan lokal seringkali menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses modal, kurangnya pengetahuan mengenai manajemen ternak yang efektif, serta ketergantungan pada pasokan pakan yang tidak stabil dan mahal.
Oleh karena itu, diperlukan pemberdayaan peternakan lokal untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan peternak domba.
Sebagai respons terhadap kebutuhan ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi 984 calon peternak penerima bantuan ternak dalam Program Domba Kesejahteraan.
Kegiatan ini berlangsung dari 7 hingga 22 Agustus 2024.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menargetkan pembinaan peternak kambing di seluruh Indonesia guna menghentikan impor kambing yang nilainya mencapai Rp 37 triliun per tahun.
“Kami bertekad mencetak peternak yang handal dan menghentikan impor. Sebesar Rp37 triliun akan kita gunakan untuk membesarkan peternak lokal,” ujar Mentan.
Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Jika ingin memajukan sektor pertanian, kita harus terlebih dahulu meningkatkan kualitas SDM. SDM yang berkualitas akan mampu menghadirkan inovasi dan terobosan yang dibutuhkan oleh pertanian,” jelas Dedi, Sabtu (10/8/2024).
Bimbingan teknis ini dilaksanakan dengan melibatkan fasilitator dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan dibagi dalam 12 angkatan. Peserta bimtek berasal dari beberapa desa di Kecamatan Ngasem, Kedungasem, Kepohbaru, Dander, Kanor, Sumberjo, Balen, dan Malo.
Dalam kegiatan ini, para peserta akan mendapatkan materi mengenai manajemen pemeliharaan dan perkandangan, manajemen pakan, pengendalian penyakit, serta manajemen pengolahan limbah ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Catur Rahayu, saat membuka acara bimbingan teknis tersebut menyampaikan bahwa Program Domba Kesejahteraan adalah program yang memadukan sistem pengembangbiakan domba dengan pemberdayaan masyarakat miskin melalui pendekatan kawasan.
Ternak domba diharapkan menjadi aset produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan peternak miskin melalui usaha peternakan.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama ini dan berharap dapat memberikan manfaat besar bagi para calon peternak domba di Bojonegoro. Kami siap menyediakan anggaran dari pemerintah kabupaten untuk pelaksanaan bimbingan teknis, agar para calon peternak dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka sebagai peternak domba di Bojonegoro, sehingga pada akhirnya sektor peternakan di Bojonegoro dapat berkembang lebih baik lagi,” ungkap Catur.
Selama bimtek, peserta akan menerima materi dari para widyaiswara BBPP Batu yang berkompeten di bidangnya, yaitu Ariffien, Sugino, Prima Puji Raharjo, Catur Puryanto, Haris Khoirul Usman, Achiriah Febriana, dan Happy Aprilia Mahardika.(fa/zen)