Suaradesa.co (Bojonegoro) – Kondisi pandemi di Indonesia mengharuskan pemerintah menggelontorkan dana besar guna menangani Covid-19. Hal ini menyebabkan adanya perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) tahun 2020 yang berimbas pada menurunnya Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II.
Kasi Binas Keuangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bojonegoro, Haris Efendi, mengungkapkan ADD tahap I sudah cair semua. Sementara ADD tahap II masih dalam proses dan jumlahnya turun dari nilai pagu di APBD induk.
“Bahkan, desa penghasil minyak dan gas (migas.red) seperti Desa Mojodelik dan Gayam, Kecamatan Gayam juga mengalami penurunan jumlah ADD tahap II-nya,” terangnya, Senin (27/7/2020).
Bedasarkan data yang diperoleh, ADD tahap I Desa Gayam sebesar Rp705.553.750, sedangkan tahap ke-II hanya sekitar Rp128 juta.
Sementara untuk Desa Mojodelik, ADD tahap I sebesar Rp705.1311.250 dan menurun di tahap ke-II menjadi Rp126.159.575.
“Tahap kedua mengalami penurunan karena adanya Pandemi Covid-19. Hal itu sudah sesuai dengan PMK 35/07/2020,” tegasnya.
Sementara 25 persen untuk ADD tahap II yang sudah disesuaikan dari pagu Rp172.071.355.800 adalah sebesar Rp30.578.762.275.
“Tahap ketiga nanti ada perubahan lagi di APBD Perubahan, tapi estimasi penurunan hingga Rp1 miliar,” pungkasnya.(*sar)
Penulis : Nafita Sari
Editor : H. Ulya