Berita Utama

Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Instalasi Pemanen Air Hujan, Perkuat Ketahanan Air

732
×

Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Instalasi Pemanen Air Hujan, Perkuat Ketahanan Air

Sebarkan artikel ini
Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Instalasi Pemanen Air Hujan, Perkuat Ketahanan Air
Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Instalasi Pemanen Air Hujan, Perkuat Ketahanan Air

Suaradesa.co– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro siap memperkuat ketahanan air dengan meluncurkan program Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH). Program ini menjadi salah satu langkah awal Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah setelah resmi dilantik pada Kamis (20/02/2025) di Istana Negara, Jakarta.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 106 desa di Bojonegoro diperkirakan mengalami kekeringan pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 93 desa masuk dalam kategori kekeringan ekstrem. Puncak musim kemarau yang terjadi pada bulan Agustus mendatang diperkirakan akan semakin memperparah kondisi ini.

Meskipun Bojonegoro memiliki curah hujan yang cukup tinggi, ketimpangan distribusi hujan di musim kemarau menyebabkan krisis air bersih yang berkepanjangan.

Sebagai solusi, Pemkab Bojonegoro menginisiasi program IPAH untuk memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih yang berkelanjutan. “Untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di Bojonegoro, pada tahun 2025 ini kami telah mengambil langkah cepat untuk membantu masyarakat, salah satunya melalui pengolahan air hujan,” ujar Bupati Wahono.

Baca Juga :  Dorong UMKM, Pemkab Bojonegoro Kolaborasikan Safari Ramadan dan Gebyar Expo

Dalam tahap awal, Pemkab Bojonegoro telah menginstalasi 30 unit IPAH di berbagai wilayah terdampak. Program ini akan diperluas dengan rencana penambahan 100 unit IPAH baru dalam waktu dekat, di mana 25 unit di antaranya akan didukung oleh Universitas Bojonegoro melalui skema pengabdian masyarakat.

Teknologi IPAH memungkinkan air hujan diolah menjadi air bersih dan dialirkan ke dalam tanah melalui sumur resapan.

Sebagai bagian dari upaya optimalisasi program ini, Bupati Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah telah melakukan kunjungan ke Banyumanik Research Center (BRC) di Kabupaten Gunungkidul.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari metode filtrasi air hujan yang telah berhasil diterapkan di BRC, seperti produksi air minum bersih dari air hujan. Konsep ini diharapkan dapat diterapkan di Bojonegoro guna menciptakan solusi jangka panjang bagi ketahanan air di daerah tersebut.

Baca Juga :  HUT RI di Bojonegoro: Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar Spektakuler di Atas Gedung Pemkab

Selain berfungsi sebagai solusi ketahanan air, program ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Salah satu inspirasi dari BRC adalah produk “Heaven Water”, air minum hasil pengolahan air hujan yang telah terbukti layak konsumsi dan bernilai ekonomi.

“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi nyata bagi warga Bojonegoro yang terdampak kekeringan. Melalui program IPAH ini, kami berharap dapat menciptakan ketahanan air yang lebih baik dan memanfaatkan potensi air hujan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat,” tambah Bupati Wahono.

Dengan adanya program IPAH, Pemkab Bojonegoro berharap masyarakat tidak lagi mengalami krisis air di musim kemarau.

Melalui pengelolaan air hujan yang lebih efisien dan berkelanjutan, Bojonegoro diharapkan dapat menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kekeringan di masa mendatang.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *