Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berupaya mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) sebagai motor penggerak ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat.
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menekankan pentingnya BUM Desa untuk lebih profesional dan mandiri dalam menjalankan perannya.
Pemkab Bojonegoro memberikan dukungan dengan alokasi dana BKK dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperkuat modal desa, serta pelatihan dan pendampingan bagi para pengelola BUM Desa.
“Setiap tambahan penyertaan modal perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawabannya,” ungkap Pj Bupati Adriyanto, Senin (4/10/2024).
Adriyanto menambahkan bahwa dengan dukungan ini, BUM Desa diharapkan dapat menggali potensi dan sumber daya lokal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADesa) serta kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengimbau BUM Desa untuk berkontribusi pada program pemerintah, seperti menurunkan angka kemiskinan, mengurangi stunting, dan mendukung UMKM di wilayah masing-masing.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, Machmudin, melaporkan bahwa saat ini terdapat 419 desa yang telah mendirikan BUM Desa. Dari jumlah tersebut, kategori perkembangan BUM Desa terbagi menjadi beberapa, yaitu 231 dalam kategori Perintis, 104 kategori Pemula, 77 Berkembang, dan 7 Maju.
Machmudin menegaskan bahwa Pemkab akan terus mendukung pembinaan dan penguatan modal agar BUM Desa dapat mengembangkan usaha dan memberikan kontribusi bagi APBDesa.
“Melalui BKK dari APBD, Pemkab Bojonegoro berharap BUM Desa bisa menjadi penggerak ekonomi desa yang memberikan dampak nyata pada masyarakat,” ujarnya.
Dengan sinergi ini, Pemkab Bojonegoro berharap BUM Desa mampu menjadi lembaga ekonomi desa yang mandiri dan profesional, serta membawa desa menuju kemandirian ekonomi.(rin)