suaradesa.co (Bojonegoro) – Jumlah pengangguran di Bojonegoro hingga saat ini tercatat kurang lebih 24 ribu orang. Dari total jumlah tersebut, pengangguran di Bojonegoro didominasi dari kalangan pekerja industri.
Joko Susanto, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kabupaten Bojonegoro mengungkapkan, hal tersebut dikarenakan dampak dari pendemi covid-19 yang mengakibatkan pendapatan di sektor industri maupun usaha kecil menengah mengalami penurunan drastis. Sehingga, untuk dapat bertahan dalam kondisi ini, mau tidak mau harus mengurangi biaya operasional.
“Salah satunya mengurangi karyawan,” ujarnya, Selasa (14/7/2020).
Dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran, Pemkab Bojonegoro melalui Disperinaker sudah bekerja sama dengan perusahaan lokal maupun luar Bojonegoro. Salah satunya dengan menggelah job fair. Agenda tersebut merupakan salah satu dari Program Kerja Disperinaker Bojonegoro tahun 2020.
“Rencana ada tiga titik job fair. Yaitu di wilayah Bojonegoro (bagian) timur, tengah, dan barat. Namun karena kondisi covid kita pangkas jadi satu lokasi,” tambah Joko.
Dalam kesempatan yang sama, mengenai muatan pekerja lokal di sektor pengeboran minyak, pihaknya mengatakan sudah melakukan pengawasan dengan mewajibkan kepada pihak pengeboran untuk melaporkan jumlah pekerja setiap satu bulan sekali.
Termasuk jika ada kebutuhan pekerja juga wajib dilaporkan sehingga Disperinaker dapat meneruskan kepada masyarakat.
“Untuk seleksi kita serahkan kepada mereka (perusahaan pengeboran),” pungkasnya.(*ror)
Sebagai tambahan, berikut data pekerja di sektor pengeboran minyak:
Tenaga kerja lokal:
– Skill = 1.183 orang
– Semi skill = 905 orang
– Unskill = 957 orang
Tenaga kerja non lokal:
– Skill = 1.797 orang
– Semi skill = 1.511 orang
– Unskill = 0 orang
Penulis : Abrori
Editor : H. Ulya