Suaradesa.co (Tumbrasanom) – Pemerintah Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggalakkan program gropyok tikus kepada petani setempat.
Kepala Desa Tumbrasanom, Juminto, menegaskan, program ini sekaligus menjalankan imbauan Pemkab Bojonegoro agar tidak menggunakan aliran listrik untuk membasmi hama tikus.
“Gropyokan tikus sudah kami jalankan secara serentak sejak seminggu yang lalu,” kata Kades Juminto kepada Suaradesa.co, Sabtu (26/12/2020).
Dia menambahkan, untuk meningkatkan efektivitas gerakan ini, Pemdes Tumbrasanom membeli tikus-tikus hasil tangkapan petani sebesar Rp1000 per ekor. Bahkan, berlaku sayembara bagi petani atau warga secara umumnya, bagi yang mendapatkan tikus dengan jumlah banyak akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1juta.
“Kami menilai, cara gropyokan tikus ini masih efektif dan efisien ketimbang menebar racun atau memasang jebakan listrik,” tegasnya.
Saat ini, wabah tikus di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan. Serangan hama tikus bisa membuat petani gagal panen, karena hampir ada di seluruh areal pertanian.
“Sejak seminggu ini, sudah ada seratusan warga dan petani yang ikut terlibat gropyokan tikus,” tandasnya.
Dia berharap, dengan adanya gerakan gropyokan tikus saat ini bisa memberikan solusi bagi petani dalam hal pemberantasan hama dan hasil panen terselamatkan.(*rin)