Suaradesa.co (Sambongrejo) – Di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus melakukan produksi kain batik di desanya.
Kain Batik yang dibuat tersebut berbeda dengan batik-batik pada umumnya. Pada 2019, Pemdes Sambongrejo bekerjasama dengan sejumlah seniman Bojonegoro menciptakan motif batik khas desa.
Kepala Desa Sambongrejo, Eko Prasetiyono, menyampaikan, jika motif batik yang diberi nama “Sambongrejo Jumeneng” merupakan kesepakatan sejumlah seniman di Bojonegoro.
“Motifnya, disesuaikan dengan ikon desa salah satunya kayu jati,” imbuhnya, Jumat (2/10/2020).
Dia katakan, memperingati Hari Batik sedunia yang jatuh pada hari ini, pihaknya berharap terus mengembangkan inovasi dan potensi desa. Mengingat, di Kabupaten Bojonegoro baru Desa Sambongrejo yang memiliki motif batik sendiri.
“Karena pandemi, pemasaran batik masih kurang baik. Jadi, untuk sementara kami gunakan sendiri pada acara-acara resmi keluarga atau di desa,” ungkapnya.
Pada 2 Oktober 2019 lalu, Batik Jumeneng Desa Sambongrejo memperoleh The Best Smart Society Tingkat Nasional dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Sementara itu, Eko Peye, seniman lokal Bojonegoro yang berhasil menciptakan motif batik Jumeneng mengungkapkan jika ide tersebut merupakan hasil kreatifitas sejumlah teman-teman seniman.
“Motif ada kayu jati, batu gunung dan kali, dan simbol budaya desa,” imbuhnya.
Dia katakan, jika tahun ini rencananya akan ada pengembangan motif lainnya namun karena Pandemi Covid-19 akhirnya harus tertunda.
“Sementara ini baru motif dasar yang jadi corak busana resmi desa, jangkep: atasan hitam dengan jarik, motif batik itu dipakai dibagian jariknya,” pungkasnya.(*rin)