Suaradesa.co (Bojonegoro) – Konsumsi air mineral sangat dianjurkan oleh para pakar kesehatan untuk menjaga kesehatan.
Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat lebih memilih air mineral kemasan botol dan gelas plastik karena kualitasnya terjamin dan praktis.
Selanjutnya, penurunan kualitas sumber air skala rumah tangga dan kesibukan masyarakat yang semakin tinggi juga menambah tingkat konsumsi air mineral kemasan plastik.
Dalam sisi lain, kondisi ini menambah sampah plastik dalam bentuk kemasan air mineral tersebut.
Sementara adanya kegiatan lapak dan bank sampah belum berjalan dengan maksimal dalam hal pengolahan sampah plastik ini. Ini membuat Ketua Creative Economy Center (CEC) Adib Nurdiyanto berinovasi mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan.
Kerajinan tangan ini laku terjual dengan kisaran harga Rp25.000 hingga Rp35.000. Banyak orang memesan kerajinan ini untuk mempercantik rumah menjelang Lebaran.
“Penjualan hasil karya daur ulang setelah pelatihan bisa dijual melalui outlet CEC yang ada di Bojonegoro,” imbuhnya.
Adib menyatakan bahwa kunci dalam bidang kerajinan daur ulang ini adalah kreatifitas dan kemauan yang kuat. Selain Kerajinan tangan bentuk bunga, juga membuat bentuk binatang dan robot.
Saat ini, banyak mahasiswa yang tertarik dengan konsep daur ulang sampah ini. Mereka berwisata edukasi di Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro untuk mengasah keterampilan dan memupuk jiwa kewirausahaan. (*tya)