Suaradesa.co – Dinamika menjelang Konferensi Cabang ke-20 GP Ansor Bojonegoro semakin memanas. Sejumlah kader mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pola kompetisi yang dinilai tidak sehat akibat intervensi dan intimidasi dari pihak luar untuk memenangkan calon tertentu.
Ketua PAC GP Ansor Ngasem, Mukafi, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, banyak pengurus ranting di wilayahnya mengalami tekanan dari oknum aparatur pemerintah. Mereka diminta untuk mendukung salah satu calon, yang menimbulkan ketakutan di kalangan kader akar rumput.
“Iya, banyak yang bercerita bahwa mereka didatangi aparatur untuk menekan agar surat rekomendasi ranting diberikan pada calon tertentu,” ujarnya.
Mukafi menilai praktik ini menjadi preseden buruk bagi organisasi. Menurutnya, intervensi seperti ini dapat menggerus marwah GP Ansor dan membahayakan independensi organisasi dalam menentukan arah kepemimpinan.
“Kami berharap pola kompetisi seperti ini tidak terus terjadi, supaya Ansor tetap memiliki marwah atas agendanya sendiri,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua PAC GP Ansor Temayang, Sabilul Muttaqin, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengungkapkan bahwa di wilayahnya, rekomendasi ranting yang telah dikeluarkan justru diminta untuk dicabut dan dialihkan ke calon tertentu.
“Kami sangat menyayangkan banyak oknum aparat bermain di sini. Ansor dikerdilkan oleh kekuatan lain yang jelas tidak pernah berkontribusi langsung terhadap organisasi,” tegasnya.
Salah satu kandidat, Mochamad Nurwahyudi, turut menyesalkan adanya intervensi ini. Menurutnya, tekanan dari pihak luar tidak hanya merugikan kader yang ingin berkompetisi secara sehat, tetapi juga dapat merusak sistem kaderisasi GP Ansor ke depan.
“Kami menyayangkan betul, banyak pihak yang bermain sehingga pola seperti ini justru merusak sendi-sendi kedaulatan Ansor karena tunduk pada kepentingan lain,” pungkasnya.
Dinamika yang terjadi ini menjadi perhatian serius bagi kader GP Ansor Bojonegoro. Mereka berharap kompetisi dalam konferensi cabang dapat berjalan secara demokratis tanpa intervensi pihak luar, sehingga marwah organisasi tetap terjaga.(red)
Sangat memperihatinkan.
Seharusnya mereka tau diri..
Kami berharap ada solusi terkait hal tsb.
Malu dong ah….!!!