Blora – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora mendorong seluruh penyelenggara pemilu untuk lebih giat mengadakan sosialisasi dengan beragam metode dan kegiatan.
Hal ini diungkapkan oleh Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Blora, Noorman Pramono, dalam rapat kerja yang diselenggarakan di Kantor KPU Kabupaten Blora pada Jumat (6/9/2024).
Rapat tersebut diadakan guna membahas persiapan serta strategi menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Blora.
Noorman menekankan bahwa kesuksesan pemilu salah satunya diukur dari tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka sehingga dapat menghasilkan suara sah yang signifikan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk anggota KPU Kabupaten Blora, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan Badan Kesbangpol Blora, serta jajaran PPK dan PPKD se-Kabupaten Blora.
Ahmad Mustaqim, anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Blora, menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan juga bertujuan sebagai tindak lanjut evaluasi dari pemilu sebelumnya.
Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain surat suara yang rusak, politik uang, serta kasus viral terkait penggunaan media sosial yang kurang bijak oleh ASN dan penyelenggara pemilu.
“Perlu adanya upaya sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif,” kata Ahmad.
Ia menambahkan, metode sosialisasi yang bisa digunakan beragam, mulai dari forum warga, diskusi, seminar, hingga pemanfaatan budaya lokal.
Sosialisasi ini juga menyasar berbagai segmen masyarakat, seperti pemilih pemula, pemilih muda, penyandang disabilitas, kelompok marjinal, komunitas, dan pengguna internet.
Dalam diskusi, Kepala Dinkominfo Blora, Pratikto Nugroho, memberikan masukan agar sosialisasi KPU lebih inovatif dengan memproduksi konten yang menarik, khususnya bagi anak muda.
Menurutnya, sekitar 52% pengguna internet adalah anak muda, sehingga penting untuk menyesuaikan konten dengan minat mereka.
“Sosialisasi perlu dibuat lebih menarik agar dapat menjangkau kalangan muda, mengingat mereka adalah mayoritas pengguna media sosial,” jelas Pratikto.
Saran ini diterima dengan baik oleh KPU Blora, yang berharap informasi terkait pemilu bisa lebih luas disebarluaskan melalui media sosial, termasuk yang dikelola oleh OPD dan pemerintah desa.
Menutup paparannya, Ahmad Mustaqim menegaskan bahwa tanggung jawab menyukseskan pemilu tidak hanya terletak pada penyelenggara, tetapi juga merupakan kewajiban seluruh elemen masyarakat. (yo)