Suaradesa.co, Bojonegoro – Dua belas asosiasi kontraktor di Bojonegoro bersatu dan merapatkan barisan untuk mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro: Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.
Pada hari ini, Jumat (18/4/25), Himpunan Kontraktor Bojonegoro (HKB) yang menaungi 12 asosiasi tersebut menggelar pertemuan di kantor GAPENSI, Jalan Veteran Bojonegoro.
Dua belas asosiasi itu meliputi Aspekindo, Gapensi, Gapensinas, Perkopindo, Aspaksindo, Gapeksindo, Askopindo, Askonas, Gapeknas, Gabpeknas, Gabkindo, dan Perkonas.
Ketua HKB, Alham M. Ubey, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan pandangan, tekad, dan semangat agar para kontraktor bisa berperan aktif dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Alham menegaskan bahwa para kontraktor memiliki peran sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Bojonegoro yang bahagia, makmur, dan membanggakan.
“Seluruh masyarakat Bojonegoro tentu berharap visi dan misi Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati bisa terealisasi. Kami sebagai stakeholder merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi,” ujarnya.
Alham juga mengungkapkan bahwa ratusan pelaku usaha jasa konstruksi di Bojonegoro telah bergabung dalam 12 asosiasi tersebut. HKB, sebagai wadah mereka, memegang tanggung jawab moral untuk ikut memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
“Menurut saya, wajar jika para pengusaha jasa konstruksi memiliki tekad dan semangat itu. Kami semua berharap visi dan misi pimpinan daerah bisa sukses terwujud,” jelasnya.
Mewakili seluruh anggota HKB, Alham mendorong Pemkab Bojonegoro untuk memberikan porsi optimal bagi para kontraktor lokal dalam berbagai kegiatan fisik.
Ia menambahkan bahwa anggota HKB yang terdiri dari CV dan PT dengan beragam kualifikasi siap melaksanakan proyek-proyek fisik yang dilaksanakan oleh Pemkab Bojonegoro.
“Kami sudah menjalin kemitraan selama ini. Karena kami kontraktor lokal, semua pekerja kami adalah warga Bojonegoro. Jadi, dampaknya langsung dirasakan masyarakat, sebab perputaran uang tetap berputar di Bojonegoro,” pungkasnya. (red)
