Suaradesa.co (Bojonegoro) – Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, membuat masyarakat di Kabupaten Bojonegoro memilih di rumah saja. Terlebih, bagi karyawan yang menerapkan sistem work from home (wfh).
Kondisi ini menyebabkan peningkatan konsumsi LPG bersubdisi 3 Kg. Tercatat, sejak 3 bulan terakhir mulai maret-mei 2020 terjadi kenaikan hingga 30 persen.
“Naik hingga 30 persen sejak Maret hingga Mei,” kata Kasi Pengadaan dan Distribusi Dinas Perdagangan, Sutikno, Senin (8/6/2020).
Dia ungkapkan, tahun 2020 ini jumlah kuota Lpg 3 Kg adalah sebanyak 32 juta Kg atau 10.700.000 tabung. Jumlah tersebut masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
“Jika dirasa kurang, maka kami bisa melakukan permintaan tambahan ke Pertamina,” tandasnya.
Dia sampaikan, jika dengan tambahan tersebut masyarakat tetap tidak perlu khawatir karena Pertamina akan mencukupi berapapun kebutuhan masyarakat, selama itu untuk masyarakat miskin.
“Karena tabung LPG 3 Kg kan untuk masyarakat miskin,” tandasnya.
Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga mendorong terwujudnya pemenuhan jumlah Agen dan Pangkalan diseluruh Desa di 28 Kecamatan untuk mengantisipasi para pedagang eceran yang sering menaikkan harga dari HET.
“Semakin banyak agen dan pangkalan, maka makin sedikit pedagang eceran yang menjual dimasyarakat
Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan harga sesuai HET,” pungkasnya.(wed/*)