Bojonegoro — Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), Kundori, akhirnya memberikan klarifikasi terkait beredarnya foto dirinya bersama calon bupati Bojonegoro, Setyo Wahono.
Foto yang muncul di sejumlah grup WhatsApp akhir-akhir ini memicu kontroversi, mengingat peran Kundori sebagai pimpinan BUMD yang seharusnya menjaga netralitas dalam Pilkada.
Kundori mengaku keberatan dengan beredarnya foto tersebut dan menegaskan bahwa foto itu sudah lama, diambil sebelum ia menjabat sebagai Dirut PT ADS.
“Itu foto lama sebelum saya menjadi Dirut ADS,” tegas Kundori saat dikonfirmasi, tanpa merinci lebih lanjut kapan dan di mana foto itu diambil.
Klarifikasi ini muncul setelah Amrozi, Inisiator Koloni Lebah, menyayangkan beredarnya foto tersebut.
Amrozi bahkan menilai bahwa kedekatan antara Kundori dan Wahono tidak bisa dilepaskan dari sejarah keterlibatan keduanya di Ademos, organisasi di mana Wahono adalah pendiri dan Kundori pernah menjabat sebagai direktur.
Amrozi menduga, berdasarkan latar belakang tersebut, Kundori masih memiliki afiliasi dengan Wahono dan bahkan menyebut Kundori sebagai “operator mesin politik Wahono.”
Menurut aturan dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, pejabat BUMD dilarang terlibat dalam aktivitas politik atau mendukung calon kepala daerah. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat berimplikasi pada prinsip netralitas yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pejabat BUMD.
Menanggapi situasi ini, Pj Sekda Bojonegoro, Djoko Lukito, dan menegaskan pentingnya klarifikasi langsung.
“Pertanyaan seputar spekulasi ini perlu diklarifikasi kepada yang bersangkutan untuk mendapat kejelasan lebih lanjut. Ini kapan fotonya? Jangan-jangan waktu kenduri,” ujar Djoko. (rin)