Berita Utama

Kasus Perceraian di Bojonegoro Meningkat, Mayoritas Dipicu Masalah Ekonomi

×

Kasus Perceraian di Bojonegoro Meningkat, Mayoritas Dipicu Masalah Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Kasus Perceraian di Bojonegoro Meningkat, Mayoritas Dipicu Masalah Ekonomi
Kasus Perceraian di Bojonegoro Meningkat, Mayoritas Dipicu Masalah Ekonomi

Suaradesa.co, Bojonegoro – Kasus perceraian di Bojonegoro terus meningkat. Pengadilan Agama Bojonegoro mencatat 5 hingga 10 pasangan mengajukan gugatan cerai setiap hari. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama perceraian, terutama karena banyak suami yang tidak bekerja atau menganggur.

Panitera Muda Pengadilan Agama Bojonegoro, Bayu Endragupta, menjelaskan bahwa tekanan ekonomi membuat banyak pasangan tidak mampu mempertahankan rumah tangga mereka.

“Rata-rata laki-laki tidak bekerja atau menganggur,” ujarnya.

Mirna (25), salah satu warga Bojonegoro, memutuskan mengajukan gugatan cerai setelah suaminya kehilangan pekerjaan akibat kecanduan judi online. Kondisi ini memperburuk ekonomi keluarga hingga ia memilih untuk berpisah.

Kasus seperti yang dialami Mirna semakin sering terjadi di Bojonegoro. Tren perceraian akibat faktor ekonomi ini menjadi perhatian serius, terutama dengan meningkatnya pengaruh judi online di kalangan masyarakat.

Pengadilan Agama Bojonegoro meminta pasangan suami istri untuk mencari solusi terbaik sebelum memutuskan bercerai. Namun, kondisi ekonomi yang semakin sulit membuat angka perceraian diprediksi terus meningkat.(red)