Berita FotoBerita Utama

Jembatan Ngurawan Komitmen Bupati Bojonegoro dalam Pembangunan Berbasis Desa

357
×

Jembatan Ngurawan Komitmen Bupati Bojonegoro dalam Pembangunan Berbasis Desa

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Margomulyo) – Hampir 31 tahun lamanya, jembatan Ngurawan yang ambrol dan hanyut terbawa banjir bisa digunakan kembali oleh warga di Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, jika sejak 1987 jembatan Ngurawan hanyut terbawa banjir. Dan tahun 2020 baru dibangun oleh Pemkab setempat melalui Bantuan Keuangan Desa (BKD) untuk pembangunan berbasis desa.

Begitu juga dengan Jembatan Gantung di Desa Ngelo sejak tahun 1993 atau seja 27 tahun yang lalu belum diperbaiki, kini dibangun secara permanen.

Dia menyatakan, jika hal ini merupakan komitmen Pemkab di dalam pembangunan berbasis desa juga percepatan pembangunan agar terjadi suatu kesamaan antara desa dan kota sehingga tidak terjadi disparitas.

Baca Juga :  Pilih Jadi Petani Mandiri, Ruki Tak Jual Lahan Pertanian

“Kami minta dukungan kepala desa yang mendapatkan BKD untuk digunakan sebaik-baiknya,” tegasnya disela-sela peresmian dua jembatan di Desa Kalangan, Sabtu (5/12/2020). 

Bupati Anna menyebutkan, jika pembangunan di zona 3 dan 4 kurang maksimal. Oleh sebab itu, pembangunan mulai dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau jika masuk aset desa bisa menggunakan Bantuan Keuangan Desa (BKD).

Diakui jika 40 persen lahan di Bojonegoro adalah milik Perhutani. Namun, secara turun temurun masyarakat Bojonegoro sudah menggunakan aset tersebut.

“Sehingga, jika tidak dibuatkan akses transportasi maka warga tidak bisa lewat,” tukasnya.

Sehingga, pada 2018 lalu pihaknya melakukan pemetaan. Termasuk di Desa Ngelo yang lokasinya berada di zona 3 atau hutan dan berbatasan dengan Desa Kalangan. Maka demi kepentingan masyarakat, banyak pembangunan mulai dilakukan.

Baca Juga :  Ladu, Makanan Tradisional Olahan Mbah Mariyam Dari Desa Canga'an

“Daerah pinggiran seperti ini, kita harus fokus dan mendorong indeks pembangunan manusia (ipm),” lanjutnya.

Dilanjutkan, jika masyarakat di daerah pinggiran merupakan penopang ekonomi. Ada pertanian, peternakan, dan masih banyak lagi sehingga perlu dukungan pembangunan di semua bidang.

“Seperti sekarang, jalannya semua sudah bagus sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik. Belum lagi, nanti ada pemasangan lampu meski di titik tertentu,” tegasnya.

Bupati Anna berpesan, apa yang sudah baik agar terus dijaga dan apa yang belum baik dicari solusi yang terbaik.(*rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *