Suaradesa.co, Tuban — Di tengah meningkatnya interaksi publik melalui media sosial, ancaman keamanan digital terhadap institusi pemerintah juga kian nyata. Menyadari hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menggelar pelatihan Cerdas Digital (Cerdig) bertema “Cepat dan Tanggap Merespons Aspirasi Netizen”, yang digelar daring pada Selasa (10/6).
Namun, lebih dari sekadar soal kecepatan dan etika dalam merespons, pelatihan ini menyoroti pentingnya keamanan digital sebagai fondasi kepercayaan publik.
Kegiatan yang diikuti ratusan admin media sosial dari berbagai instansi pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur ini menghadirkan narasumber dari Meta Indonesia. Imanuel C. Lamoa, Partner Manager for Government and Social Impact, menggarisbawahi tingginya risiko serangan phishing, peretasan akun, hingga penyalahgunaan data pribadi yang bisa menimpa akun resmi pemerintah.
“Keamanan digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kepercayaan publik terhadap institusi bisa runtuh hanya karena satu kebocoran data atau akun yang dibajak,” ujar Imanuel.
Ia menjelaskan pentingnya penggunaan autentikasi dua faktor (2FA), pemahaman tentang upaya penipuan daring, dan pemanfaatan fitur moderasi seperti filter komentar.
Meta juga menyediakan Meta Support Pros, kanal khusus untuk membantu institusi pemerintah menghadapi kendala teknis di platform mereka.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menambahkan bahwa pengelola media sosial saat ini memegang peran strategis sebagai garda depan komunikasi publik digital. “Mereka tidak lagi sekadar mem-posting informasi, tapi juga menjaga citra dan keamanan institusi di ruang digital,” jelasnya.
Sementara itu, narasumber kedua, Shinta Henti Saputra dari Good News From Indonesia, menyoroti aspek etika dalam komunikasi daring. Menurutnya, di era digital, kecepatan respons harus tetap diimbangi dengan tanggung jawab dan kesantunan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari para peserta. Banyak di antaranya mengaku baru menyadari kompleksitas dan risiko teknis yang mereka hadapi sebagai admin media sosial pemerintahan.
Dengan pelatihan ini, Diskominfo Jatim berharap bisa memperkuat kapasitas pengelolaan media sosial yang aman, santun, dan solutif—terutama dalam merespons aspirasi warga yang kini banyak disampaikan secara digital.(red)