Berita UtamaKabar Desa

Harga Pakan Melonjak, Industri Lele Asap Terancam Gulung Tikar

×

Harga Pakan Melonjak, Industri Lele Asap Terancam Gulung Tikar

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Lele adalah ikan yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya Bojonegoro.

Berbagai olahan ikan lele tersedia sebagai lauk pangan sehari hari, sebagai contoh olahan lele asap.

Mashudi, warga Dusun Bogo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini sudah menggeluti produksi olahan lele asap sejak 2017.

Sebelum adanya pandemi dan lonjakan harga pakan, Mashudi bisa menjual sampai 40kg lele asap per hari nya.

“Sekarang saya cuma bisa jual sekitar 25 kilo perhari ke pasar kota, itupun kalau tidak habis ya saya jual ke pasar desa,” katanya kepada Suaradesa.co, Sabtu (22/5/2021).

Baca Juga :  DPRD Bojonegoro Atur Hak-hak Kaum Disabilitas

Ikan tersebut dijual dengan harga Rp1.500 sampai Rp3.000 rupiah pertusuknya tergantung besarnya ikan lele.

Karena tidak pernah menggunakan bahan pengawet, olahan lele asap miliknya hanya mampu bertahan selama dua hari dalam kulkas.

Dalam perjalanan industrinya, Mashudi pernah memiliki sebanyak 3 kolam yang terdapat 5.000 ekor bibit lele jenis dumbo sangkuriang.

Namun seiring berjalanannya waktu, harga pakan lele tidak seimbang dengan hasil panen yang didapat sehingga merugikan pihaknya.

“Sekarang ini saya beli lele nya di tengkulak. Yang pastinya harganya lebih mahal jadi keuntungan saya juga menurun,” imbuhnya.

Mashudi mengaku bahwa banyak tengkulak atau peternak lele yang terancam gulung tikar. Hal itu karena selain harga pakan yang melonjak, kurangnya pengadaan air serta pakan alternatif yang kurang membuat para peternak lele kesulitan.

Baca Juga :  Bupati Bojonegoro : Segera Bangun Pintu Pengendali Air Sebagai Solusi Jangka Panjang

Sangat disayangkan, dusun yang dulunya dikenal sebagai dusun lele sekarang ini harus kehilangan predikatnya.

Tak banyak diketahui, Dusun Bogo pernah mendapat juara dua tingkat provinsi dalam pengelolaan budidaya ikan lele. hal ini dikarenakan 70persen warganya memiliki kolam lele yang aktif di pasaran.

“Dulu pakan alternatif kami dapat dari Desa Kalianyar, pakannya berupa limbah bekicot yang mereka ekspor ke luar negeri sekarang harganya juga naik,” ujar pria itu.(*Tya)