Suaradesa.co Bojonegoro – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan di berbagai sektor, terutama pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan, di mana ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Salah satu fokus utama yang diusung Khofifah adalah penyiapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sesuai regulasi, penyusunan RPJMD harus diselesaikan dalam waktu maksimal enam bulan setelah kepala daerah dilantik.
Namun, Gubernur Jawa Timur menargetkan agar RPJMD di tingkat kabupaten/kota dapat diselesaikan lebih cepat, yakni dalam tiga bulan.
“RPJMD kabupaten/kota harus selaras dengan RPJMD provinsi, dan selanjutnya berseiring dengan kebijakan nasional, termasuk Asacita,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menyoroti pentingnya Quick Wins atau program percepatan pembangunan. Di tingkat nasional, terdapat 8 Quick Wins, sedangkan di tingkat provinsi, Jawa Timur memiliki 10 Quick Wins.
Ia pun mendorong setiap kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Pejenduboro, untuk merancang Quick Wins sendiri yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Salah satu program yang menjadi perhatian utama adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diharapkan bisa segera diterapkan sebagai langkah cepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di sektor kesehatan, Gubernur Jawa Timur juga menekankan pentingnya penanggulangan tuberkulosis (TB). Ia mengajak seluruh kabupaten/kota untuk berkolaborasi dalam menekan angka penyebaran TB sehingga penyakit ini bisa diberantas secara lebih efektif.
Sementara itu, di bidang pendidikan, pemerataan sekolah unggulan menjadi prioritas.
Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur saat ini memiliki lima SMA Taruna, yang dikembangkan dengan konsep pendidikan berbasis kedisiplinan dan unggulan akademik.
“Siang ini, saya akan mengunjungi SMA Taruna Pamong Praja di Bojonegoro. Kita ingin memastikan adanya pemerataan sekolah unggulan, terutama yang diinisiasi oleh pemerintah provinsi,” katanya.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim juga berencana mengembangkan sekolah unggulan di wilayah Pantura, tepatnya di Bajanegoro, dengan mendirikan SMA Taruna Pamong Praja.
“Ini bagian dari upaya kita untuk menyiapkan SDM unggul dan andal dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas Khofifah.
Menutup pernyataannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah harus didorong secara signifikan.
“Kita harus berdiskusi secara serius tentang bagaimana cara mendorong ekonomi, lewat metode apa, dan dengan varian program seperti apa. Selain itu, penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) harus dilakukan secara sistemik dan berbasis program,” paparnya.
Ia pun menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.
“Sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat, serta berbagai elemen masyarakat, sangat diperlukan agar pembangunan di Jawa Timur dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” pungkasnya.(red)