Suaradesa.co, Bojonegoro – Di tengah penderitaan panjang yang dialami warga Gaza Palestina, masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Anti Zionis dan Amerika (GAZA) Bojonegoro menggelar aksi damai bertajuk Yaumul Quds pada Jumat (28/03/25).
Aksi yang berlangsung di Jembatan Sosrodilogo, Klangon, Bojonegoro, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Dalam aksi tersebut, peserta membentangkan spanduk besar dan membagikan stiker sebagai simbol perlawanan terhadap agresi Israel. Koordinator lapangan aksi, Mujiburahman Psy, menegaskan bahwa aksi ini merupakan sikap tegas GAZA Bojonegoro dalam menolak segala bentuk penindasan dan penjajahan.
“Yaumul Quds selalu kami lakukan setiap Jumat terakhir di bulan Ramadan. Tidak hanya di Bojonegoro, rekan kami di GAZA Surabaya juga menggelar aksi serupa di depan Konjen Amerika. Tidak peduli berapapun jumlah peserta aksi, kami akan terus menyuarakan dukungan untuk Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua GAZA Bojonegoro, Ludvi Agus HD, menjelaskan bahwa pemilihan Jembatan Sosrodilogo sebagai lokasi aksi bukan tanpa alasan.
Menurutnya, jembatan ini memiliki nilai historis yang kuat, karena menjadi saksi perlawanan Sosrodilogo—adik Pangeran Diponegoro—melawan penjajahan Belanda.
“Bojonegoro adalah benteng terakhir para pejuang saat itu. Semua pasukan Belanda di Jawa Timur ditarik ke Bojonegoro untuk meredam perjuangan Sosrodilogo. Semangat perlawanan ini yang ingin kami ambil sebagai inspirasi dalam mendukung kemerdekaan Palestina,” jelas Ludvi.
Ia juga mengapresiasi Polres Bojonegoro yang telah memberikan pengawalan sehingga aksi berjalan tertib dan lancar.
Yaumul Quds menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk menyerukan persatuan dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Aksi ini mencerminkan satu tekad bersama dalam menolak segala bentuk penjajahan dan menegaskan bahwa Palestina bukan hanya isu regional, tetapi juga perjuangan kemanusiaan yang harus terus diperjuangkan.(red)