Suaradesa.co, Surabaya – Masyarakat Jawa Timur belakangan ini dikejutkan dengan turunnya hujan lebat di tengah musim kemarau.
Fenomena ini menarik perhatian karena bertentangan dengan pola cuaca yang biasanya kering pada periode tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh gangguan atmosfer berupa gelombang Ekuatorial Rossby dan Madden–Julian Oscillation (MJO).

Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, mengungkapkan bahwa gangguan ini mempengaruhi wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya, pada periode 1–7 Juli 2024 .
Selain itu, suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur juga mengalami anomali positif, yang meningkatkan kadar uap air di atmosfer.
Kondisi ini memperbesar potensi terbentuknya awan hujan, meskipun secara umum wilayah tersebut berada dalam musim kemarau.
Fenomena ini menunjukkan bahwa dinamika atmosfer di wilayah tropis sangat kompleks dan dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat meskipun berada dalam musim kemarau.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (red)