Bojonegoro – Bakal Calon Wakil Bupati Bojonegoro, Farida Hidayati, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi akhir-akhir ini di berbagai daerah.
Sebagai seorang calon pemimpin daerah, ia menekankan pentingnya Bojonegoro tetap menjaga ketertiban dan keamanan, khususnya terkait kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
“Saya sangat prihatin dengan semakin meningkatnya kasus kekerasan seksual, terutama yang melibatkan anak-anak. Ini adalah bentuk kejahatan yang tak bisa ditoleransi. Kita harus memastikan bahwa Bojonegoro tetap menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi seluruh warga, terutama anak-anak dan perempuan,” ujar Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur IX (Bojonegoro Tuban) priode 2019-2024, Rabu (11/9/2024).
Farida menambahkan, kasus-kasus semacam ini bukan hanya menjadi tanggung jawab penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Edukasi dan pencegahan, menurutnya, harus dilakukan secara masif untuk menekan angka kekerasan.
Data Kekerasan Anak di Bojonegoro dalam 5 Tahun Terakhir
Dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa Bojonegoro juga sempat dihadapkan pada kasus-kasus kekerasan anak. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, sepanjang 2019 hingga 2023, tercatat lebih dari 20 kasus kekerasan terhadap anak di wilayah Bojonegoro.
Sebagian besar kasus tersebut melibatkan pelecehan seksual, dengan korban yang mayoritas berusia di bawah 18 tahun.
Lulusan Magister Universitas Airlangga ini menyatakan bahwa data ini sangat mengkhawatirkan dan harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk bertindak lebih tegas.
“Kita tidak boleh lengah. Kasus-kasus seperti ini harus dicegah sedini mungkin melalui langkah-langkah preventif, sosialisasi, dan penguatan perlindungan anak,” tegas Pengurus Pusat Muslimat NU ini.
Ia berharap, dengan kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang berpihak pada perlindungan anak, Bojonegoro bisa menjadi daerah yang terhindar dari ancaman kekerasan seksual.
Pengurus Ikatan Notaris Indonesia Bojonegoro ini juga berkomitmen untuk menjadikan isu perlindungan perempuan dan anak sebagai salah satu prioritas dalam program kerjanya jika terpilih nanti.
“Kita harus bekerja sama untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual. Tidak hanya pemerintah, tapi juga orang tua, sekolah, dan masyarakat. Dengan demikian, kita bisa membangun Bojonegoro yang lebih aman dan bermartabat,” pungkasnya.(fa)