Suaradesa.co (Bojonegoro) – Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menegaskan, tidak ada kelangkaan bahkan kenaikan harga pupuk sekarang ini di tingkat petani.
“Tidak ada pupuk langka, justru empat jenis pupuk subsidi ada penambahan stok,” kata Kepala Dinas Pertanian, Helmi Elisabeth, Minggu (25/10/2020).
Dia menyebutkan, dari empat jenis pupuk yang ditambah untuk phoska justru ada pengurangan karena penebusan pupuk subsidi berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK).
“Padahal, banyak petani yang tidak masuk dalam RDKK sehingga mereka tidak bisa menebus pupuk subsidi,” lanjutnya.
Dikatakan, jika keluhan petani adanya pupuk mahal bukanlah harga pupuk bersubsidi melainkan pupuk non subsidi.
Sementara sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi dikarenakan adanya perubahan skema dari Pemerintah Pusat untuk pembelian pupuk harus menggunakan Kartu Tani.
Sementara, Kartu Tani masih proses, petani harus menggunakan cara manual salah satunya mendapatkan surat rekomendasi dari masing-masing kelompok tani. Syarat dari pengajuan rekomendasi tersebut, salah satunya adalah adanya foto lahan.
“Selain itu, juga diberlakukannya RDKK,” imbuhnya.
Oleh sebab itu untuk tahun 2021 seluruh poktan diminta mencermati kembali usulan RDKK nya sehingga tidak ada petani yang tertinggal atau tidak mengusulkan RDKK.
“Karena, kalau nanti RDKK diinput dalam aplikasi ERDKK oleh PPL dan petani ternyata tdk mengusulkan RDKK ya tidak bisa dapat kartu tani. Akhirnya tidak bisa menebus pupuk subsidi,” pungkasnya. (*rin)