Bojonegoro – Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XVIII, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro menggelar Debat Kandidat Calon Ketua Cabang di Aula PC NU Bojonegoro, Sabtu (7/12/2024). Debat ini mengusung tema “PMII Bojonegoro dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pro-Kelompok Rentan”, dengan fokus pada dinamika organisasi, kontrol kebijakan publik, dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua PC PMII Bojonegoro, Danang Prasetyo, dalam sambutannya menekankan pentingnya forum ini sebagai ajang diskusi konstruktif dan kolaborasi ide.
“Debat bukan hanya ruang penyampaian visi-misi. Ini adalah tempat bertukar gagasan dan mencari solusi untuk keberlangsungan organisasi PMII Bojonegoro. Tantangan baru harus dihadapi dengan ide segar demi arah gerak yang lebih baik,” ujar Danang.
Ia juga meminta seluruh kader untuk memahami visi, misi, dan program kerja para kandidat sebelum Konfercab.
“Forum ini adalah kesempatan untuk menilai etikabilitas, intelektualitas, dan elektabilitas para calon. Kader harus memastikan bahwa calon yang terpilih mampu menghadirkan solusi konkret, baik untuk organisasi maupun untuk Kabupaten Bojonegoro,” tambahnya.
Tiga Kandidat Berebut Kursi Ketua
Debat diikuti oleh tiga kandidat:
1. M. Bahrul Hikam (Komisariat UNUGIRI),
2. Angga Eka Firmansyah (Komisariat Attanwir),
3. Abdurahman Arianto (Komisariat Cendikia).
Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi setiap kandidat, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antar kandidat dan kader PMII se-Bojonegoro. Para kandidat menyampaikan pandangan mereka tentang penguatan organisasi, pemberdayaan masyarakat, dan strategi pengawalan kebijakan publik yang berpihak pada kelompok rentan.
Danang berharap debat ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan pemimpin, tetapi juga refleksi kolektif untuk mempersiapkan PMII Bojonegoro menghadapi tantangan ke depan.
“Kita butuh pemimpin yang bukan hanya visioner, tapi juga mampu membawa metodologi baru untuk organisasi dan solusi untuk masalah di Bojonegoro,” tegasnya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan jabat tangan antar kandidat, menciptakan suasana persaudaraan meskipun dalam suasana kompetisi.
Konfercab ke-XVIII PMII Bojonegoro diharapkan menjadi momentum penting untuk melahirkan pemimpin yang membawa perubahan dan memastikan PMII tetap menjadi motor penggerak perubahan sosial di Bojonegoro.(rin)