Suaradesa.co (Bojonegoro) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makmur Rejo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada tahun 2020 ini, mengembangkan usaha budidaya ayam petelur.
Pengembangan itu, yakni menambah bangunan kandang dan menambah ayam, serta mengganti ayam yang sudah tidak produktif karena sudah berumur 1,5 tahun.
“Pengembangan ini dari bantuan Pemkab Bojonegoro sebesar Rp100 juta,” tegas Ketua BUMDes Makmur Rejo, Nyamirin, Sabtu (14/6/2020).
Pembangunan kandang yang sedang dikerjakan berukuran 4×15 meter, dan menambah 400 ekor ayam meski sebelumya bisnis ini menunjukkan perkembangan cukup pesat.
Dalam sehari omset yang diraup mencapai RpRp3.200.000, dengan kakulasi harga telor senilai Rp20.000 per Kg.
BUMDes di desa ring satu proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) itu mulai budidaya ayam petelor awal 2018 silam, dengan jumlah 15.000 ayam. Mulai produksi 5 Juni 2018, sebanyak 60 Kg.
“Tahun 2019 kemarin produksi telor kita sudah 160 Kilogram setiap harinya. Itu dari 4.500 ayam,” ujar
Pertama kali BUMDes Makmur Rejo mendapat suntikan modal dari Pemerintah Desa (Pemdes) sebesar Rp20 juta, dan Operator Lapangan Gas JTB, Pertamina EP Cepu Rp296.106.428. Sehingga totalnya Rp 316.106.428.
Modal tersebut kemudian dibelikan ayam petelor sebanyak 1.500 ekor, pembuatan dua kandang, pembelian pakan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya.
“Untuk lahan seluas 2.450 meter persegi yang kita gunakan ini merupakan tanah kas desa,” tukasnya.
Produksi telor yang dihasilkan selama ini untuk memenuhi kebutuhan pasar di desa sekitar. Selain dibeli pedagang, juga untuk kebutuhan program keluarga harapan (PKH). (*Wed)