Suaradesa.co (Bojonegoro) – KPH Perhutani Bojonegoro, bersama Creative Economy Center (CEC) Bojonegoro, menanam ratusan bibit pohon Durian, Alpukat dan Kayu Putih di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Wanatani atau agroforestry merupakan bentuk pengelolaan sumber daya yang mensinergikan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas pangan atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian.
Adanya area tanam Perhutani yang selama ini lebih dikenal dengan area Agro Forestry di Dusun Sendanggerong, Desa Ngadiluwih ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat desa setempat untuk menanam aneka tanaman pangan. Seperti kacang tanah dan jagung.
Dengan sinergi melakukan penanaman bibit pohon di area ini, yakni bibit pohon durian, alpukat, dan kayu putih, diharapkan ke depan bisa memberikan manfaat yang besar bagi alam dan masyarakat sekitar.
“Ada sekitar 800 bibit yang ditanam serempak,” kata Asisten Perhutani BKPH Celangap, Lugianto, Minggu (17/1/2021).
Kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi para anggota CEC (Creative Economy Center) yang terlibat. Yakni adanya edukasi terhadap anggota CEC dari pihak Perhutani tentang beberapa tanaman yang ternyata bisa dikonsumsi di hutan. Seperti jamur lumut, wangon, dayakan dan uwi.
Tidak hanya itu, kehadiran CEC di kegiatan ini juga memberikan pengalaman baru bagi masyarakat sekitar. Yakni adanya pelatihan pemanfaatan daun kayu putih untuk minuman herbal.
“Minuman dari daun kayu putih ini dinikmati langsung,” Ketua CEC, Adib Nurdiyanto.
Ketika mencobanya, semua merasakan kesegaran minuman yang diracik oleh Adib. Tidak pahit dan enak minumannya.
Adib berharap minuman ini bisa menjadi welcome drink bagi pengunjung di area agro forestry ini. (*Tia)