Bojonegoro — Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Teguh Haryono dan Farida Hidayati, mengusung visi-misi yang fokus pada bantuan sosial di Bojonegoro. Dengan tekad kuat, mereka berkomitmen menghadirkan program bantuan yang lebih luas dan tepat sasaran, mulai dari Bantuan Pangan Non-Tunai Daerah (BPNTD), santunan duka, bantuan bagi anak yatim piatu, hingga penyediaan alat bantu untuk penyandang disabilitas.
Farida Hidayati, calon wakil bupati, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk empati mereka terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Kami hadir untuk masyarakat yang membutuhkan. Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami,” ungkap Farida dalam wawancara, Jumat (2/10/2024).
1. BPNTD yang Lebih Tepat Sasaran dan Transparan
Farida menyatakan bahwa program Bantuan Pangan Non-Tunai Daerah (BPNTD) akan menjadi salah satu fokus utama mereka. “Kami akan memastikan bahwa BPNTD benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan, melalui sistem verifikasi yang lebih transparan dan akurat. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi soal keberpihakan kepada rakyat kecil,” tegasnya.
2. Santunan Duka untuk Mendampingi Warga dalam Masa Sulit
Menyoroti pentingnya dukungan dalam momen-momen sulit, Farida menegaskan bahwa pasangan ini akan memberikan santunan duka untuk keluarga yang kehilangan anggota tercinta. “Santunan ini adalah wujud kehadiran pemerintah dalam setiap fase kehidupan warganya, termasuk saat berduka,” tambahnya.
3. Bantuan untuk Anak Yatim Piatu, Prioritas Masa Depan Bojonegoro
Tidak hanya itu, Farida juga menyebutkan bahwa anak-anak yatim piatu akan menjadi prioritas dalam program bantuan mereka.
“Kami ingin memastikan anak-anak yatim piatu mendapatkan dukungan untuk pendidikan dan kesejahteraan mereka. Mereka adalah masa depan Bojonegoro, dan kami berkomitmen untuk mendampingi mereka,” jelas Farida.
4. Alat Bantu untuk Difabel Demi Bojonegoro Inklusif
Mewujudkan Bojonegoro yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas, Farida dan Teguh akan menyediakan alat bantu yang dibutuhkan oleh mereka.
“Kami percaya bahwa penyandang disabilitas juga berhak untuk hidup mandiri dan berdaya saing. Bojonegoro harus menjadi tempat yang inklusif bagi semua warganya,” ujar Farida penuh semangat.
Dengan komitmen yang kuat di bidang bantuan sosial, pasangan Teguh-Farida bertekad menjadikan Bojonegoro sebagai kabupaten yang peduli, inklusif, dan lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakatnya.
Program-program ini menjadi harapan bagi banyak warga Bojonegoro, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada dukungan pemerintah.(red/adv)