Cawabup Bojonegoro Farida Hidayati Salurkan Bantuan Air Bersih di Tiga Kecamatan: Warga Harapkan Solusi Jangka Panjang
Bojonegoro – Krisis air bersih akibat kemarau panjang kembali melanda sejumlah desa di Bojonegoro.
Di antara daerah yang paling terdampak ada di Kecamatan Ngasem dan Ngraho, di mana warga terpaksa mengandalkan pasokan air bersih dari bantuan pemerintah maupun swasta.
Sebagai tanggapan atas situasi ini, Farida Hidayati, calon Wakil Bupati Bojonegoro, hadir untuk memberikan bantuan langsung berupa pengiriman air bersih bagi warga yang kesulitan.
Bantuan tersebut diserahkan di beberapa titik di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, di Desa Kramanan Kecamatan Tambakrejo dan Desa Kolong Kecamatan Ngasem.
Puluhan warga berkumpul di salah satu rumah warga untuk mendapatkan jatah air yang sangat mereka butuhkan.
Ketika truk tangki tiba, senyum lelah di wajah warga seolah sirna, digantikan oleh harapan baru.
Farida Hidayati, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, turun langsung ke lapangan dan memastikan distribusi air berjalan lancar.
Dalam kesempatan tersebut, Farida juga menyampaikan pandangannya terkait upaya penanggulangan krisis air bersih yang kerap terjadi saat musim kemarau di Bojonegoro.
“Kekeringan bukan hanya masalah tahunan yang terjadi begitu saja, tetapi konsekuensi dari perubahan pola cuaca, “imbuhnya.
Menurutnya, Saat ini harus membahas tentang solusi, tidak hanya berbicara tentang bantuan jangka pendek seperti ini, meski itu penting tetapi harus memikirkan langkah-langkah strategis jangka panjang.
“Salah satunya adalah memperkuat infrastruktur irigasi dan pengelolaan air secara lebih terpadu. Kita harus mulai membangun sumur bor di desa-desa yang rentan kekeringan, mengoptimalkan embung sebagai penampung air hujan, dan memperkuat koordinasi antarwilayah untuk distribusi air yang lebih adil,”tambahnya.
Selain itu, penting juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manajemen air rumah tangga agar penggunaan air lebih efisien. Dia percaya, jika semuq pihak bekerja bersama, dengan rencana yang matang dan tindakan nyata, Bojonegoro bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih baik ke depannya.
Bantuan air bersih tersebut bukan hanya membawa dampak langsung berupa pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari warga, tetapi juga membuka diskusi tentang solusi yang lebih permanen untuk masalah kekeringan yang kerap melanda desa-desa di Bojonegoro.
Farida Hidayati menyatakan bahwa ia berkomitmen untuk terus memantau kondisi dan kebutuhan masyarakat di desa-desa yang terdampak kekeringan serta mendorong perencanaan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Mereka menginginkan agar desa mereka tidak lagi bergantung pada bantuan air saat musim kemarau datang, tetapi memiliki sumber air yang memadai sepanjang tahun.
Aksi Farida tersebut mendapatkan apresiasi warga Desa Nganti, Sutarjo.
“Kami sangat menghargai apa yang dilakukan Bu Farida. Ini bukan hanya soal memberikan air, tapi juga harapan bahwa kami tidak akan selalu terjebak dalam siklus kekeringan ini,”ungkapnya.
Dia dan warga lainnya berharap Bojonegoro bisa memiliki sistem pengelolaan air agar tercukupi di musim kemarau.
Kegiatan yang dilakukan Farida Hidayati di Desa Kolong ini menjadi salah satu wujud nyata kehadiran calon pemimpin yang tidak hanya berbicara soal janji, tetapi juga memberikan tindakan nyata di lapangan.
Dengan pemilihan kepala daerah yang semakin dekat, banyak warga Bojonegoro berharap agar calon pemimpin seperti Farida bisa membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi daerah mereka. (rin)