Bojonegoro – Pemerintah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menminta kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gayam, untuk mempersiapkan pengelolaan pasar desa dengan baik sebelum dilaunching Oktober mendatang.
Pasar Desa Gayam saat ini dalam tahap pembangunan yang merupakan program bantuan dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Lapangan Banyu Urip.
“Sebelum pembangunan selesai, pengelolaan pasar desa gayam harus jelas,” tegas Camat Gayam, Agus Hariana, Kamis (18/6/2020).
Dia mengatakan, ada beberapa point yang harus diperhatikan oleh BUMDes dalam mengelola pasar nantinya. Diantaranya, penataan parkir, pengelolaan sampah, APAR, serta pengelolaan IPAL supaya pasar tertata rapi, bersih, dan tidak bau.
“Namanya pasar itu kan pasti bau, tapi bagaimana caranya supaya baunya tidak menyengat,” tegasnya.
Diungkapkan, ada sekitar 300 pedagang yang akan menempati lapak dan lesehan di pasar desa nantinya. Namun, dari jumlah tersebut diperkirakan masih bertambah. Hanya saja, pedagang lama yang akan diprioritaskan.
“Prioritas tetap pedagang lama,” imbuhnya.
Pihaknya mendukung adanya revitalisasi pasar desa atau tradisional yang merupakan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.
Menurutnya, pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional diperlukan untuk mendukung kenyamanan kegiatan belanja masyarakat. Dengan begitu, aktivitas perdagangan domestik di pasar tradisional kian nyaman dan kondusif.
“Agar tidak kalah dengan pasar modern, jadi kita terus tingkatkan inovasi dalam pengelolaan pasar,” pungkasnya. (*Wed)