Suaradesa.co (Bojonegoro) – Persatuan Sepak Bola Bojonegoro (Persibo) telah lama mati suri. Tidak lagi menjadi kebanggaan masyarakat di Bojonegoro, Jawa Timur, karena banyaknya kendala tekhnis yang dihadapi oleh managemen sehingga hampir bertahun-tahun lamanya tidak ada pertandingan yang diikuti.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menangkap kegelisahan masyarakat termasuk suporter setia yang mengharapkan Persibo kembali berlaga.
Melalui diskusi yang menghadirkan semua pihak yang terlibat seperti Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora), Pengurus Persibo, perwakilan supporter Persibo, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), DPRD Provinsi, serta SKK Migas beserta Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S).
“Kita semua berdiskusi cari jalan keluar tentang pendanaan agar Persibo dapat bangkit kembali seperti sebelumnya,” ujar Bupati Anna mengawali diskusi, Rabu (26/8/2020) malam di Omah Inspirasi.
Kebangkitan Persibo harus ada persamaan persepsi. Termasuk, mengundang SKk Migas beserta kontraktornya seperti Pertamina EP Cepu (PEPC), EMCL, dan Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field untuk mendapat dukungannya.
“Semoga selepas sarasehan bisa mendapat solusi diiringi perbaikan tanpa harus timbul masalah apapun dikemudian hari,” imbuhnya.
Ketua umum Persibo Abdulloh Umar juga ketua komisi D DPRD Bojonegoro mengungkapkan jika selama ini terkendala pada pembiayaan. Karena, dalam pelaksanannya selama ini dari pembiayaan secara mandiri seperti penjualan karcis dan bantuan donatur.
“Karena tidak mendapat dana dari APBD,” lanjutnya.
Sampai saat ini, Lanjut Umar, Persibo legalitasnya adalah PT, sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan dari APBD milik Pemkab.
Sebab itu, pihaknya berharap dari SKK Migas bisa membantu pembiayaan baik berupa program corporate social responbility (CSR) atau berupa sponsorpship.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nurwahidi, mengatakan, semua usulan yang diterima terkait Persibo akan dikoordinasikan dengan semua K3S.
“Yang jelas, kami pernah memberikan support di bidang olah raga,” ujarnya.
Nurwahidi, akan berupaya memberikan solusi yang terbaik jika memang support dari K3S benar-benar memberikan manfaat bagi warga Bojonegoro.
“Karena kita tahu bahwa pemberian program pemberdayaan ini harus memberi manfaat dan mensupport kegiatan industri hulu migas di Bojonegoro,” pungkansya.(*rin)