Suaradesa.co (Kalitidu) – Menjadi Ketua Kelompok Tani Ternak di Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Siti Zulaikha (28).
Hanya bermodalkan semangat dan keberanian mengumpulkan warga setempat yang memiliki ternak sapi, wanita yang akrab disapa Mbak Yuli ini mengajak ibu rumah tangga (IRT) untuk membentuk kelompok dan mengembangkan ternak mereka.
“Awalnya kan lihat banyak ibu-ibu yang berkumpul dan ngrumpi kalau pagi atau sore, akhirnya saya berfikir untuk bagaimana perkumpulan itu jadi manfaat,” ujarnya kepada Suaradesa.co, Minggu (8/11/2020).
Setelah memberikan pengertian manfaat membentuk kelompok tani ternak, ada sekitar 20 orang ibu rumah tangga mau bergabung. Rata-rata, semua anggota memiliki ternak sapi dan kambing.
“Tepatnya bulan Mei 2020 lalu, saya resmi membentuk Kelompok Tani Ternak,” imbuh dua anak ini.
Yuli mengaku, kegiatan kelompok tani ternak miliknya masih dalam tahap pengembangan. Belum ada sosialisasi atau pendampingan dari instansi setempat.
Hal ini dikarenakan, Yuli belum menyiapkan sepenuhnya syarat administrasi dalam membentuk kelompok. Nantinya, secara bertahap akan mengajukan permohonan pengasawan, pendampingan, dan bantuan modal dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro.
“Kami sekarang masih mengumpulkan banyak informasi bagaimana cara mengembangkan kelompok ternak dengan baik dan benar,” tegasnya.
Wanita berparas manis ini mengaku, terus berupaya mengembangkan kelompoknya menjadi kelompok ternak wanita pertama di Bojonegoro yang berhasil mengembangkan usaha di bidang peternakan.
“Tidak hanya dari sisi pengembang-biakan, tetapi juga cara memproduksi makanan ternak sendiri,” imbuhnya.
Dia mengaku, sampai saat ini semua anggota belajar bagaimana agar ternaknya bisa berkembang-biak dengan baik dan bernilai jual tinggi.
“Kami terus mengikuti kegiatan yang melibatkan kelompok-kelompok ternak. Meski wanita sendiri, ya berani saja,” tukasnya.
Pihaknya berharap, adanya pemberdayaan ibu rumah tangga dalam beternak kali ini mampu meningkatkan perekonomian mereka karena rata-rata hanya buruh tani dan mengandalkan pendapatan harian. (*rin)