Suaradesa.co (Bojonegoro) – Badan Anggaran (Banggar) Deean Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) membahas KUA PPAS APBD-Perubahan 2020, Rabu (19/8/2020).
Rapat dipmpin oleh Wakil Ketua Banggar sekaligus Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto di ruang Paripurna kantor DPRD setempat.
Dari APBD 2020 sebesar Rp5,7 triliun baru terserap 27,16 % sampai 12 Agustus.
“Kita dorong pemerintah segera menuntaskan program-program yang sudah di rencanakan,” kata Anggota Banggar Ahmad Supriyanto, Kamis (20/8/2020).
Terutama program-program yang bersentuhan dengan masyarakat, apalagi di situasi pandemi covid-19 seperti ini.
Program-program yang langsung berhubungan dengan masyarakat, pihaknya mendorong untuk segera dieksekusi.
Salah satunya, Dinas Pendidikan serapan yang paling rendah serapannya dan Dinas Sosial yang serapannya paling tinggi.
Sementara itu, Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin mengaku, jika APBD tahun ini tidak segera terserap maksimal akan terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SiLPA) cukup besar seperti tahun 2019 lalu.
“Bisa jadi, SiLPA-nya mencapai Rp2,1 trliun,” ujarnya.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bojonegoro, Nurul Azizah menyampaikan, serapan anggaran Bojonegoro 27,16% sekarang ini telah melebihi realisasi serapan nasional sebesar 20%.
“Kemarin hasil evaluasi pak presiden (serapan) nasional sebesar 20 persen. Artinya serapan kita di atas nasional,” ujar Nurul dikonfirmasi terpisah.
Nurul mengaku, belum maksimalnya serapan anggaran ini karena adanya pandemi Covid-19. Akibatnya banyak kegiatan yang tertunda.(*Rin)